Lumajang, SERU – Hingga Selasa (1/10/2019) pukul 18.00, masih terdapat titik kebakaran hutan (karhut) di lokasi landengan dowo dan pos 1 yang terjadi di kawasan Semeru dan sekitarnya. Hingga saat ini, total area terdampak seluas 102 hektar.
Tim yang dipimpin langsung oleh Ka Babes TNBTS, Dandim 0821 Lumajang, Kapolres Lumajang dan Ka BPBD Lumajang, bergerak dengan 248 orang dari petugas TNBTS, Masyarakat Mitra Polhut, Masyarakat Peduli Api Ranupani dan Ngadas, Linmas, Sahabat Volunteer Semeru (Saver), Polres Lumajang, Kodim 0821 Lumajang, BPBD Lumajang dan TRC.
“Jenis kebakaran berupa kebakaran permukaan, seresah yang tebal dan semak kering di bawah tajuk,” seru Plt. Kasubag Evakuasi Lapangan (Evlap) Arifin, SHut, MSi, dalam keterangan resminya.
Didahului shalat istisqo’ di halaman Posko Ranupani TNBTS 4, tim bergerak ke titik apik di Landengan Dowo, Po’o, Senthong, Gunung Lanang dan Bantengan. Jarak titik-titik api ke sumber air sekitar 1-3 kilometer (sumber air Ong). Peralatan yang digunakan jetshooter, garu, sabit, parang, flame freeze, truk kodim, truk dinas LH Lumajang, mobil pemadam GALAAG TNBTS dan sepeda motor tim gabungan.
“Fokus pemadaman karhut adalah mendekati titik api yang terjangkau dan dimatikan dengan jetshooter, gepyok dan ranting, serta membuat sekat bakar pada medan datar, agar api tidak meluas,” tambah Arifin.
Hingga saat ini, titik-titik api yang sudah berhasil dipadamkan berada di lokasi Gunung Kepolo, Arcopodo, Kelik, Watupecah, Waturejeng, Ayek-ayek, Pusung Gendero, Ranu Kumbolo, Pangonan Cilik, Oro-oro Ombo, Watu Tulis, Gunung Lanang, Cengkleng dan Bantengan.
“Prinsip pemadaman dan pengendalian karhut adalah safety first, dengan mengutamakan keselamatan tim, memadamkan area yang terjangkau, memperhatikan arah dan kecepatan angin, serta pembuatan sekat bakar,” tandasnya. (rhd)