Dinkes Siapkan Pelatihan Relawan Melalui Puskesmas Wilayah

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan cara menggunakan oksimeter. (jaz) - Dinkes Siapkan Pelatihan Relawan Melalui Puskesmas Wilayah
Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif menjelaskan cara menggunakan oksimeter. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Dinas Kesehatan Kota Malang bakal melakukan pelatihan kepada relawan di masing-masing Rukun Tetangga (RT) melalui puskesmas. Rencananya di tiap-tiap RT akan ada tiga relawan untuk membantu warga isoman dan penanganan covid-19.

Kepala Dinkes Kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan, akan bekerjasama dan berkoordinasi dengan puskesmas. Terlebih dari puskesmas sendiri mempunyai penanggungjawab masing-masing di kelurahan.

Bacaan Lainnya

“Nah penanggung jawab ini nanti yang akan melaksanakan pelatihan sederhana terhadap relawan,” seru dr Husnul Muarif, ditemui di Gazebo Balaikota Malang.

Menurut dr Husnul, pelatihan yang akan dilakukan beragam, mulai dari mengecek, memasang oksimeter, dan menangani gejala-gejala klinis ringan yang ada di warga yang sedang menjalani isolasi mandiri (isoman), dan lainnya.

Tidak hanya itu, termasuk akan berkoordinasi di tingkat Rukun Warga (RW), jika ditemukan isoman kekurangan oksigen. Bisa langsung menghubungi RW, karena ketersediaannya masih dalam tahap pengadaan dan terbatas.

“Nanti tetap dibawah, yaitu di RT mana dengan saturasi inilah, oh ini perlu oksigen. Sehingga bisa cepat tertangani,” pungkas dokter yang pernah menjabat Direktur RSUD Kota Malang ini.

Senada, Walikota Malang, Drs H Sutiaji menjelaskan, usulan relawan sudah dibahas dengan Dinkes, dan pihak terkait. Kedepan akan diatur jadwal pelatihan relawan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang.

“Saya minta nanti Pak Sekda membuat jadwal untuk training relawan di masing-masing kelurahan,” papar Sutiaji.

Terkait warga yang ingin memakamkan sendiri, pihaknya mempersilahkan, asalkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan baik dan benar, akan disiapkan Pemkot Malang. Pihaknya menambahkan, sebenarnya sudah ada empat tim, namun ketika jumlah pemakaman banyak, menyebabkan sisa yang belum dimakamkan akan dikebumikan keesokan harinya.

Selama ini, petugas dan relawan pemakaman tidak berbayar. Melainkan yang menanggung Pemkot Malang sendiri. Diharapkan masyarakat mengerti dan tidak perlu khawatir.

“Malah kita yang membayar. Satu titik Rp1,5 juta, untuk penggali Rp750 ribu, pemakaman Rp750 ribu, siapapun yang memakamkan,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait