Antisipasi Kerumunan, Dinkes Kota Malang Wacanakan Vaksinasi Kewilayahan

dr Husnul ditemui selepas meninjau vaksinasi massal. (jaz) - Antisipasi Kerumunan, Dinkes Kota Malang Wacanakan Vaksinasi Kewilayahan
dr Husnul ditemui selepas meninjau vaksinasi massal. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Kerumunan antrian vaksinasi di satu pekan terakhir sangat mengkhawatirkan. Merespon tingginya animo masyarakat dalam membutuhkan vaksin, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang menyarankan membuat sistem vaksinasi kewilayahan.

Kepala Dinkes Kota Makang, dr Husnul Muarif menjelaskan, sistem kewilayahan nantinya melalui puskesmas yang ditunjuk membawahi kelurahan-kelurahan. Proses vaksinasi ada reguler dan non reguler. Reguler akan bekerjasama dengan RT/RW, kelurahan dan puskesmas.

Bacaan Lainnya

“Sasarannya bisa banyak, sehingga kita sampaikan kepada Pak Camat. Kegiatan vaksinasi kewilayahan nantinya menyesuaikan dengan jumlah vaksin,” seru dr Husnul, selepas meninjau vaksinasi di Universitas Negeri Malang (UM), Sabtu (17/7/2021).

Dinkes Kota Malang bakal mendistribusikan vaksin ke beberapa fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes). Tidak serta merta memberikan satu lokasi dengan jumlah banyak, sistemnya sama rata, agar tidak terjadi konflik sosial.

“Kami sampaikan bagaimana di puskesmas A yang membawahi kelurahan. Monggo nanti dirundingkan bagaimana sistemnya, supaya semua masyarakat yang belum vaksin, bisa tervaksin di wilayah masing-masing,” paparnya.

dr Husnul menambahkan, formulasinya masih akan dibahas lebih dalam, baik jumlah ketersediaan vaksin dan sarana prasarana penunjang lainnya. Seperti lokasi harus luas dan perlu penjadwalan agar tidak terjadi kerumunan.

Sementara untuk yang non reguler akan disalurkan tidak melalui puskesmas-puskesmas. Seperti event yang ada di Poltekes dan UM kali ini.

“Kalau non reguler di event-event saja, setiap hari Sabtu atau Minggu,” ungkap dokter sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Kota Malang ini.

Pihaknya menambahkan, proses penyaluran vaksinasi melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI kepada Dinkes Provinsi. Kemudian Dinkes Provinsi mendistribusikan dan mendroping masing-masing ke Dinkes kabupaten/kota, Polres, dan Dandim. Sehingga bisa saling mengisi jika mengalami kekurangan.

“Misalnya di UM 15 ribu dosis kurang, kita support besok 5 ribu, karena siapnya hari ini 10 ribu,” pungkas pria yang pernah menjabat Direktur RSUD Kota Malang ini. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait

Komentar ditutup.