Begini Penjelasan Aplikasi Si Melon Ijo

Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi. (jaz) - Begini Penjelasan Aplikasi Si Melon Ijo
Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi. (jaz)

Malang, SERU.co.id – Pemkot Malang melalui Asisten II Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Malang, Diah Ayu Kusumadewi, memberikan penjelasan terkait Si Melon Ijo (Sistem Monitoring Evaluasi dan Koordinasi Elpiji Tiga Kilo).

Fungsi aplikasi tersebut untuk meningkatkan pemantauan terkait elpiji bersubsidi yaitu tabung gas tiga kilogram. Selama ini pantauan masih belum periodik, hanya pada saat hari besar dan pergantian tahun.

Bacaan Lainnya

“Nanti agen bisa menginput setiap hari, pangkalan juga bisa menginput setiap hari, sehingga kita bisa melihat stok ketersediaan elpiji di lokasi tersebut per minggu,” seru Diah Ayu Kusumadewi, kepada SERU.co.id, di NCC Balaikota Malang, Senin (7/6/2021).

Disebutkannya, aplikasi ini menyasar 20 agen dan 601 pangkalan yang ada di Kota Malang. Misalnya kuota yang dikeluarkan oleh Pertamina itu 20 kepada agen A. Agen A mengirim ke pangkalan satu misalnya lima. Kemudian mengirim ke pangkalan dua misalnya 15. Tidak hanya itu, jumlah di pangkalan satu sudah di beli oleh konsumen berapa dan dipangkalan dua.

“Sehingga kita bisa lihat ketersediaannya di kisaran berapa jumlahnya,” ungkap Diah, sapaan akrabnya.

Sebagaimana Peraturan Presiden (Perpres) No 104 Tahun 2007 tentang Penyediaan Pendistribusian dan Penetapan Harga Elpiji Tabung Tiga Kilogram. Inovasi tersebut bersifat jangka panjang ini diharapkan sesuai sasaran. Dimana dua penerima gas bersubsidi, yaitu keluarga prasejahtera dan pengusaha mikro.

“Dimana asumsinya rumah tangga miskin itu satu bulan empat tabung, dan di usaha mikro itu asumsinya satu bulan 10 tabung,” terangnya.

Sering dijumpai di lapangan, beberapa tempat bukan usaha mikro memborong elpiji tiga kilo. Sementara sasaran hanya boleh mengambil dari pangkalan, tidak boleh mengambil dari tempat yang lain.

“Karena ini bersubsidi, jadi uang negara disitu harus dihitung. Benar-benar untuk orang yang tepat atau tidak,” paparnya, kepada SERU.co.id.

Pihaknya mengatakan, ada kendala tersendiri dalam pelaksanaan. Karena sasaran harus menginput data yang masih belum terbiasa. Untuk itu pihaknya, sejauh ini sudah melakukan sosialisasi di bulan kemarin.

“Kita pendekatannya harus perlahan, karena 20 agen dan 601 pangkalan butuh waktu tersendiri dalam menginput. Mereka dari berbagai macam latar belakang,” ujarnya.

Masih menurut Diah, pihaknya  sudah mohon izin kepada Walikota Malang, jika diperkenankan bisa dilanjutkan melalui APBD terkait dengan pengembangan aplikasi. Teknis sementara bagi sasaran, menginput data melalui website yang sudah disediakan.

“Si Melon Ijo melalui laman simelonijo.id tinggal klik, nanti sudah ada input untuk agen dan pangkalan. Semua masing-masing mendapatkan username dan paswoardnya,” pungkasnya. (jaz/rhd)


Baca juga:

disclaimer

Pos terkait