Malang, SERU.co.id – Wisuda Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang ke-64 dan 65 digelar secara daring. Meski Surat Edaran (SE) Walikota Malang 13/2021 memperbolehkan menggelar wisuda secara luring dan terbatas, namun kampus biru ini memutuskan tetap daring, Sabtu (27/3/2021).
Rektor ITN, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE mengungkapkan, sangat disayangkan surat edaran tersebut baru dikeluarkan setelah panitia wisuda siap dengan daring yang diselenggarakan di Aula Kampus ITN 1.
“Pihak ITN sendiri telah mempersiapkan pelaksanaan wisuda sejak 7 Maret 2021 secara full daring. Mengingat banyak sekali para alumni yang sudah kembali ke daerahnya masing-masing,” seru Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE.
Wisuda ke-64 dan 65 ini diikuti oleh 885 wisudawan, yang terdiri dari 637 wisudawan
lulusan periode II 2020 atau ke-64 dan 248 wisudawan lulusan periode I tahun 2021 atau ke-65. Wisudawan-wisudawati ini meliputi jenjang diploma, sarjana, dan pascasarjana.
Dimana 21,8 persen diantaranya lulus dengan predikat Pujian (Cumlaude) yaitu mempunyai indeks prestasi diatas 3.50 dari skala 4.0. Sedangkan peserta Bidik Misi (yang mendapat beasiswa dari pemerintah) yang ikut serta di wisuda hari ini sebanyak 12 wisudawan.
Pihaknya menambahkan, selain sudah banyak wisudawan yang pulang kampung, akan diwajibkan mengurus bebas Covid-19. Seperti harus melakukan swab antigen dan sebagainya, sehingga memerlukan waktu. Maka kampus ITN memilih wisuda secara online.
“Sulit bagi mereka untuk datang ke Kota Malang,” terang Prof Lomi sapaan akrabnya.

Pihaknya menyambut baik atas kebijakan yang dikeluarkan. Jika memang kondisi memungkinkan, ia bakal menggelar wisuda di semester genap sesuai dengan SE Walikota Malang. Namun tetap dengan protokol kesehatan ketat.
“Artinya nanti dengan perkembangan beberapa bulan kedepan ada edaran baru bahwa itu sudah boleh secara keseluruhan kita akan melaksanakan itu,” beber Prof Lomi.
Perizinan ke Satgas Covid-19, pihaknya telah mengurus yang dilakukan oleh panitia. Dirinya tidak ingin mengambil resiko, meskipun SE diperbolehkan. Dibandingkan mementingkan ego, namun malah menyebabkan dimungkinkan persebaran virus
“Karena hanya memenuhi keinginan kita dengan para wisudawan, tapi khawatir nanti ada klaster-klaster baru di Kota Malang,” pungkas Rektor ITN periode 2021-2023 yang baru dilantik ini. (ws1/rhd)