Malang, SERU.co.id – Penutupan Jalan Basuki Rahmat sekitar dua bulanan yang akan dijadikan Malang Heritage membuat Pedagang Kaki Lima terkena imbasnya. Walikota Malang memberikan apresiasi dengan menggandeng Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang.
Sutiaji menegaskan, bahwa kegiatan ini bukan memberikan bantuan kompensasi, namun apresiasi telah bersabar dalam menunggu pembangunan kawasan Kayutangan.
“Saya sampaikan ini apresiasi kepada masyarakat yang mendukung terhadap pembangunan Kota Malang,” seru Sutiaji di Kantor Kelurahan Kauman, Kamis, (4/3/2021).
Walikota Malang mengungkapkan, Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tidak ada untuk memberikan kompensasi. Sehingga pihaknya mencari jalan dengan mengambil dana dari program Gerakan Seribu Rupiah (Gerbu) melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).
Baznas memberikan kotak khusus untuk Gerbu bagi para ASN di seluruh Perangkat Daerah Kota Malang. Pengumpulan rutin tiap minggu, total dana gerbu sampai Akhir Februari 2021 tercatat sejumlah 156 juta.
“Kita harus mencoba memberikan apresiasi. APBD tidak mungkin, caranya kita carikan melalui Baznas,” terang pria penyuka makanan pedas tersebut.
Lebih lanjut, Sutiaji mengatakan, nantinya tidak ada PKL didepan atau pinggir jalan, namun akan disediakan lokasi di dalam Malang Heritage. Sehingga PKL tidak usah khawatir terdampak.
“Tidak usah khawatir, nanti kalau orang ingin berkunjungan biar masuk. Didalam kampung sudah ada stand-standnya,” pungkasnya.

Sementara Kepala Baznas Kota Malang, Sulaiman mengatakan, kegiatan ini adalah bagian dari upaya Baznas mendukung pertumbuhan ekonomi bagi usaha kecil seperti PKL.
“Ini bagian dari Baznas, menguatkan ekonomi masyarakat, melalui usaha-usaha atau UMKM di Kota Malang,” ujarnya.
Baznas memang diajukan oleh Pemkot Malang karena terdampak proyek. Targetnya bisa meningkatkan usaha dan didistribusikan lebih banyak kepada yang membutuhkan.
“Makanya Pak Wali menguatkan gerakan itu supaya lebih manfaat, meneruskan gerakan seribu ini sampai ke kelurahan,” terangnya.
Lain halnya dengan Koordinator PKL Kayutangan, Chulfiya Ningsih menuturkan, meskipun sudah mendapatkan apresiasi, namun akan melakukan audiensi kembali. Karena masih belum mendapatkan bagaimana kejelasan kedepan.
“Insyaallah kita akan mengupayakan lagi, Ini hanya simbolis saja,” paparnya.
Ia menururkan, jumlah penerima apresiasi 54 orang, namun ada yang tidak mendapatkan. Bisa jadi usahanya masih dalam satu keluarga, ada juga yang berdomisili di Kabupaten. Total apresiasi yang diberikan sebesar Rp500 ribu rupiah per orang. (ws1/rhd)