Proyek Jalan Ngampon-Bendo Berbeda?
Trenggalek, SERU.co.id – Empat kegiatan rabat jalan di Dinas PUPR tidak dibayar penuh karena tidak sesuai spesifikasi, menjadikan pertanyaan kenapa peningkatan jalan Ngampon-Bendo mendapatkan perlakuan berbeda, padahal disinyalir juga tidak memenuhi spesifikasi.
Seperti tebang pilih, empat paket pekerjaan rabat jalan (di Desa Ngadimulyo, Timahan, Gandusari dan Bendungan) tidak dibayar penuh oleh pemerintah karena alasan tidak memenuhi spesifikasi teknis. Namun sangat berbeda perlakuannya dengan jalan Ngampon-Bendo yang juga disinyalir tidak memenuhi spesifikasi teknis namun tetap dibayar penuh pemerintah.
Belum genap sebulan diterimakan, ruas jalan ini sudah mengalami banyak kerusakan, sehingga kualitas pekerjaannya diragukan. Bersumber dari Dana Alokasi Khusus, pemerintah menggelontorkan anggaran sebesar Rp. 11,6 miliar untuk membuat jalan ini menjadi prima. Namun sayang hasilnya justru sebaliknya belum lama dikerjakan sudah mengalami banyak kerusakan.
Bahkan Tim Satlantas dan beberapa instansi terkait sempat terjun ke lapangan guna menjaga keselamatan pengguna jalan (seperti berita yang dilansir Humas Polres Trenggalek, Selasa (5/1)).
Bila 4 pekerjaan rabat ini bisa tidak dibayar penuh kenapa ruas Ngampon-Bendo tidak?
Perlu diketahui pekerjaan konstruksi di Desa Ngadimulyo senilai Rp 160 juta dibayar 37 persen. Sedangkan pekerjaan konstruksi di Desa Timahan Rp 130 juta, dibayar 5,3 persen.
Pekerjaan konstruksi di Kecamatan Bendungan sebesar Rp 167 juta, dibayar 13 persen dan di Kecamatan Gandusari sebesar Rp 90 juta, dibayar 33 persen.
Kadis PUPR Trenggalek Ramelan ATD, saat dikonfirmasi mengenai hal ini, menuturkan, “Sama mas pekerjaan Ngampon-Bendo juga tidak dibayar penuh. Bagian pekerjaan yang sesuai spek dibayar, yang tidak sesuai spek tidak dibayar,” jawabnya melalui pesan Whatsapp.
Ditambahkan olehnya, “Luas perkerasan yang dikerjakan 36.630 m2, luas perkerasan yang sekarang diperbaiki 351 m2 atau (0,96 %),” imbuhnya.
“Dalam kurun 15 tahun, tahun berapa paling banyak paket pekerjaan tidak dibayar penuh?, tutup Ramelan sambari menegaskan di eranya lah paket pekerjaan banyak yang tidak dibayar penuh. (fal/ono)