Malang, SERU.co.id – Bagi sebagian orang, ada ketidaknyamanan saat memakai masker. Lantaran posisi kain masker menempel pada mulut, sehingga mengganggu pernapasan, suara, dan merusak lipstik pada kaum perempuan.
Menyadari hal ini, Andreas Suprayitno, owner Global Respiration Guard (GRG) mengenalkan dan membagikan penyanggah masker atau penyekat antara mulut dan masker agar tidak saling bersentuhan, kepada 300-an anggota polisi peserta apel, di Mapolresta Malang Kota, Senin (21/9/2020).

“Saya sebagai warga Kota Malang ingin mengapresiasi para anggota polisi yang telah mengabdikan dirinya, terutama dalam pencegahan Covid-19. Dengan GRG ini, para anggota polisi bisa nyaman dan aman dalam menggunakan masker saat bertugas,” ungkap Andreas, disela pembagian gratis GRG usai apel.
Menurutnya, dengan menggunakan GRG di balik masker, menjadikan bisa bernapas lega saat beraktivitas dan berolahraga, serta artikulasi suara jadi jelas. Masker tidak lagi lembab karena ada jarak antara mulut dan masker. Sehingga menghindarkan kemungkinan droplet yang menempel dari luar atau dalam masker, tidak menempel langsung pada mulut.
“Banyak masyarakat yang mengeluh saat pakai masker. Ada yang mengaku tidak bisa nafas lega, kalau bicara kurang jelas, pakai kacamata juga mengembun dan keluhan lainnya. Keluhan itulah yang menjadi spirit saya membuat alat yang bisa bikin orang nyaman saat pakai masker,” ungkap alumni ITN Malang jurusan Teknik Gula angkatan 1987 ini.
GRG bisa digunakan pada semua jenis masker. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau Rp 10 ribu per piece, dan bisa dipesan secara online di shopee, Bukalapak, dan lainnya. Meski diakuinya, ada beberapa barang sejenis, namun GRG diklaim memiliki desain lebih elegan (tidak terlalu bermoncong) dengan bahan plastik Polypropylene Ethylene (PE) berkualitas.
“Sehari terjual di kisaran 500 sampai 1000 pieces. Karena masyarakat semakin sadar pentingnya memakai masker yang baik dan benar. Saya berharap tidak ada lagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah tanpa masker,” tandas Andreas, yang menargetkan produksi 100 ribu per bulan.
Sementara itu, Kabag Sumda Polresta Malang Kota, AKP Amung Sri Wulandari, mengaku lebih nyaman ketika mengenakan alat tersebut, dibandingkan sebelum menggunakan GRG.
“Saya merasa agak enakan. Masker tidak menempel di mulut, sehingga bekas lipstik tidak melebar ke pipi atau mulut. Untuk napas juga lebih enak. Kalau pakai kacamata biasanya mengembun, sekarang sudah enggak,” ungkap Amung, usai menerima secara simbolis.
“Saya juga pakai, tapi bentuknya beda. Kayaknya lebih bagus ini (GRG, red), ga terlalu moncong,” timpal salah satu anggota.
Secara spesifik, penyangga masker GRG ini memiliki dimensi panjang 9 cm, lebar 6 cm, lengkung 3 cm, dan berat 13 gram. Terbuat dari bahan Polypropylene Ethylene (PE) berkualitas, sehingga aman dan nyaman bagi kulit, tidak menyebabkan iritasi. (rhd)