Evakuasi Udara Jadi Keputusan Tepat Selamatkan Pendaki Swiss di Gunung Rinjani

Evakuasi Udara Jadi Keputusan Tepat Selamatkan Pendaki Swiss di Gunung Rinjani
Korban langsung dievakuasi menggunakan helikopter. (ist / Basarnas.go.id)

Lombok Timur, SERU.co.id – Pendaki asal Swiss, Benedikt Emmenegger (46), mengalami kecelakaan saat turun dari puncak Gunung Rinjani menuju Danau Segara Anak melalui jalur Pelawangan Sembalun. Berbeda dari kasus sebelumnya yang berujung tragis, kali ini korban berhasil dievakuasi hidup-hidup menggunakan helikopter Bali Air. Kehadiran dokter wisatawan yang menyarankan evakuasi udara menjadi keputusan krusial.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), Yarman menjelaskan, Emmenegger mendaki bersama empat orang. Termasuk anaknya melalui jalur Sembalun, Selasa (15/7/2025). Usai mencapai puncak, rombongan turun ke Danau Segara Anak ketika insiden terjadi.

Bacaan Lainnya

“Korban terjatuh dari ketinggian 2.693 mdpl dan terperosok sejauh 375 meter hingga ke titik 2.318 mdpl. Korban turun dari puncak, dari Pelawangan Sembalun dan jatuh di jalur menuju danau. Mungkin ada batu atau apa, kita belum pastikan,” ujarnya, dikutip dari Tempo, Kamis (17/7/2025).

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi mengatakan, laporan pertama diterima BTNGR pukul 11.25 WITA dari pemandu yang mendampingi Emmenegger. Lokasi kejadian diperkirakan sekitar 25 menit sebelum Jembatan Besi.

“Tak lama kemudian, seorang dokter asal Spanyol yang berada di grup pendaki lain memeriksa korban. Ia menyarankan evakuasi udara karena kondisi korban berisiko mengalami pendarahan parah jika dievakuasi manual. Helikopter kami terbangkan pukul 16.00 WITA dan mendarat di lokasi sekitar pukul 16.44 WITA,” kata Hariyadi.

baca juga: Pendaki Asing Kembali Jatuh di Gunung Rinjani dan Berhasil Diselamatkan

Setelah dievakuasi dari jalur terjal, korban bersama anaknya dan dokter asal Spanyol diterbangkan ke Denpasar pukul 17.40 WITA. Helikopter mendarat di Bali dan Emmenegger segera dibawa ke Rumah Sakit BIMC Kuta untuk mendapatkan perawatan medis.

Menurut dokter pendamping, korban mengalami patah tulang paha kiri, patah tulang lengan kanan. Korban juga mengalami pendarahan di sekitar mata dan lebam di beberapa bagian tubuh.

Operasi penyelamatan ini melibatkan berbagai pihak. Mulai dari BTNGR, Basarnas, TNI, Polri, BPBD, Bali Air, relawan Rinjani, hingga porter dan guide lokal.

Menanggapi insiden ini, Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal menegaskan, perlunya pembenahan tata kelola keselamatan wisata Rinjani.

baca juga: Usai Pencarian Selama Tiga Hari Pendaki Asal Brasil Ditemukan Meninggal Dunia di Rinjani

“Ini momentum untuk memperbaiki diri. Ke depan orang harus yakin kalau datang ke Rinjani itu selamat,” tegasnya.

Pemerintah daerah bersama pemangku kepentingan kini menyiapkan tiga langkah strategis. Yakni memperkuat tim penyelamat, memasang rambu keselamatan dan menempatkan peralatan evakuasi di titik rawan. Saat ini, pelatihan penyelamatan vertikal sedang digelar di Sembalun untuk memastikan kesiapan tim menghadapi kondisi darurat. (aan/mzm)

Pos terkait