Makkah, SERU.co.id – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melaksanakan ibadah Umrah di sela-sela kunjungan kenegaraan ke Kerajaan Arab Saudi. Kehadiran Presiden disambut hangat oleh para jemaah asal Indonesia yang tengah menunaikan ibadah di Tanah Suci. Tak hanya itu, Prabowo juga membahas kerja sama strategis dengan Arab Saudi.
Dalam kesempatan istimewa ini, Presiden Prabowo mendapatkan kehormatan untuk memasuki Ka’bah dan melaksanakan salat sunah di dalamnya. Setelah keluar dari Ka’bah, Presiden mencium Hajar Aswad dan menunaikan tawaf mengelilingi Ka’bah. Kemudian menyelesaikan rangkaian ibadah Umrah dengan Sa’i dari Bukit Shafa ke Marwah dan ditutup dengan tahalul.
Ibadah ini turut diikuti oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Seperti Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menlu Sugiono, Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Kepala BPH Irfan Yusuf.
“Ibadah ini bukan hanya refleksi ketakwaan pribadi Presiden. Namun juga simbol ikatan spiritual antara pemimpin dan rakyat Indonesia. Serta bentuk penghormatan tinggi dari Kerajaan Arab Saudi,” seru Seskab Teddy, Kamis (3/7/2025).
Meskipun tengah menunaikan ibadah di Tanah Suci, Presiden Prabowo tetap menunjukkan respon cepat terhadap insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Dimana kapal yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Gilimanuk, Bali itu dilaporkan tenggelam akibat cuaca buruk.
“Presiden langsung memberikan instruksi tegas kepada jajaran terkait untuk mengutamakan penyelamatan para korban,” ungkap Teddy.
Selain itu, Presiden Prabowo bertemu dengan Putra Mahkota sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Pertemuan tersebut menghasilkan pencapaian penting berupa pembentukan Dewan Koordinasi Tertinggi (Supreme Coordination Council). Sebagai platform strategis untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara.
“Kita sepakat membentuk Dewan Koordinasi Tertinggi antara pihak Saudi dan Indonesia. Tujuannya memperkuat kerja sama lintas sektor,” kata Prabowo.
Beberapa bidang kerja sama strategis yang menjadi fokus antara lain perdagangan, investasi, ekonomi digital. Kemudian ketahanan pangan, pertahanan dan keamanan serta konektivitas penerbangan.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin juga membahas isu-isu regional dan internasional, termasuk pentingnya gencatan senjata di wilayah konflik. Presiden Prabowo dan Pangeran MBS menyambut baik tercapainya kesepakatan gencatan senjata dan berharap perdamaian berkelanjutan dapat terwujud.
“Kedua pihak mengecam kebijakan Israel yang menggunakan blokade dan kelaparan terhadap warga sipil di Jalur Gaza. Serta menolak pemindahan paksa warga Palestina,” demikian bunyi pernyataan bersama. (aan/mzm)