Malang, SERU.co.id – Dalam proses survey penyelamatan temuan yang diduga struktur candi di Dusun Bendungan, Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Tim Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IX Mojokerto, temukan batu bata bermotif daun dan cakar ayam.
Arkeolog BPK Wilayah XI, Ning Suryanti menerangkan, proses survey penyelamatan diduga struktur candi ini masih belum selesai seluruhnya. Sehingga pihaknya masih belum bisa memastikan struktur batuan yang merupakan jenis klasik (tanah yang dicetak dan dibakar) ini dibuat pada masa apa.
“Jadi hasil yang kita dapatkan itu masih belum tahu struktur batanya dari masanya siapa ya yang jelas dari masa klasik. Tapi yang jelas kita temukan struktur bata, jadi itu ada yang belum selesai. Makanya kita baru menyebutnya struktur bata saja,” seru Ning, saat dikonfrimasi, Senin (30/6/2025).
Dirinya membeberkan, pada proses ekskavasi tersebut pihaknya menemukan bata yang tergolong unik. Dimana bata yang mereka temukan terdapat motif daun dan cakaran ayam.
“(Temuan baru?) Yang baru ini aja, bata dengan motif daun sama cakar ayam itu. Karena selama ini kita melakukan ekskavasi belum pernah menemukan menemukan bata dengan motif daun, sama cakar ayam,” tuturnya.
baca juga: Posisi Duduk Arca Dwarapala Menjadi Teka-teki Sejarah
Ning mengaku, ini tergolong pertama kali ia dan timnya temukan batu peninggalan kerajaan dengan motif tersebut. Sehingga ia perlu melakukan diskusi lanjutan dengan arkeolog lain terkait temuan tersebut.
“Kita belum tau yang jelas, kita mencari di daftar pustaka, jadi kita butuh literasi ya dari candi-candi di Jawa Timur. Saya nanti juga mau tanya ke teman-teman yang pernah melakukan pemugaran di candi bata atau teman-teman yang melakukan ekskavasi di situs manapun di Jawa Timur. Terutama di Malang, yang pernah menemukan bata dengan motif daun dan cakar ayam, jadi kita masih diskusi lagi,” bebernya.
Ning menjelaskan, dari hasil ekskavasi yang telah pihaknya lakukan pada 22-26 Juni 2025 lalu itu, telah keluar suara rekomendasi kepada pimpinan jika akan dilakukan pemugaran lanjutan dan pembebasan lahan.
baca juga: Bupati Malang Tinjau Proses Ekskavasi Situs Gumuk Srigading
“Kemarin saya juga sudah menyampaikan ke pak Yosi, dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang ya. Kalau itu hanya kita melakukan ekskavasi keseluruhan sama pembebasan lahan. Jadi tahun kapan akan dilakukan kegiatan ekskavasi tinggal tergantung pimpinan dari dinas, atau BPK atau Provinsi mendanai kegiatan tersebut,” ungkapnya.
“Pembebasan lahan yang kebun jeruk, yang mengelilingi situs tersebut. Kemarin katanya pak Kasun banyak ditemukan adanya struktur, itu kan yang perlu kita kaji lagi. Tapi tahunya kapan kita belum tahu, yang penting kita merekomendasikan ekskavasi dan pembebasan lahan,” imbuh Ning. (wul/mzm)