Malang, SERU.co.id – Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Brawijaya (UB) menyumbangkan medali emas cabang olahraga (cabor) Taekwondo Kota Malang. Dalam Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) IX 2025.
Mahasiswa FEB UB, Muhfasha menceritakan, pengalamannya saat mengikuti Porprov Jatim IX 2025. Ia mengaku, cukup senang dan bersyukur. Karena seluruh proses yang dijalaninya, mulai sesi latihan hingga pertandingan berjalan sesuai rencana dan berujung pada hasil maksimal.
“Tentunya senang dengan semua proses yang sudah dilewati dan segala bentuk latihan yang sudah dijalankan selama ini. Akhirnya bisa mendapatkan hasil yang maksimal,” seru Muhfasha.
Perjalanan Muhfasha menuju ajang Porprov Jatim IX 2025 tentu tidak semudah yang dibayangkan. Sebelum terpilih mewakili Kota Malang, ia harus melalui proses seleksi ketat di tingkat daerah, bersaing dengan banyak atlet berbakat lainnya.
Ia mengaku, adanya tantangan yang harus dihadapi selama menjalani latihan. Dengan menjaga performa melalui sesi latihan yang intens setiap hari, baik pagi maupun sore. Pelatihan dibagi menjadi dua sesi, yakni sesi pagi 05.00 – 07.00 dan sesi sore 15.30 – 18.00.
“Pelatihan yang saya lakukan cukup intens. Secara fisik memang berat, karena latihannya intens dan kuliahnya juga padat. Secara mental sih oke, tapi karena saya kapten, tanggung jawab saya juga lebih besar dibanding yang lain,” tambahnya.
Baca juga: Tim Wushu Taolu Kota Malang Borong 12 Medali Porprov IX Jatim 2025
Ia juga mengungkapkan, dirinya sempat mengalami dislokasi bahu dan cedera hamstring pada masa persiapan.
“Saya mengalami dislokasi bahu dan cedera hamstring. Namun, saya mengatasinya dengan menjaga pola makan, olahraga teratur, dan menjalani fisioterapi secara teratur. Saya juga mengimbanginya dengan peregangan dan pendinginan yang tepat,” jelasnya.
Dalam kejuaraan tersebut, ia harus melalui tiga babak. Pada babak penyisihan, ia berhasil mengalahkan atlet asal Kabupaten Malang, kemudian melaju ke semifinal dan mengalahkan atlet asal Surabaya. Pada babak final, ia mampu mengalahkan atlet asal Sidoarjo.
*Seluruh babak disapu bersih hanya dalam dua ronde.
Salah satu momen paling menegangkan terjadi saat semifinal melawan Surabaya. Ia sempat tertinggal 10-4 pada babak kedua, sebelum akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 10-10 dan menang lewat keunggulan poin.
Baca juga: Kirab Api Porprov Jatim IX 2025 Dimulai, Ini Rutenya
Ia mengatakan, strategi utamanya saat bertanding adalah tetap tenang di atas matras. Fokus mengikuti instruksi pelatih dan tidak melupakan doa serta restu orang tua. Baginya, kemenangan ini merupakan bentuk pembuktian diri sekaligus sumbangsih nyata bagi Kota Malang dan Universitas Brawijaya.
“Saya bangga, karena ini menjadi pembuktian bagi diri saya sendiri. Saya bisa mengharumkan nama Kota Malang dengan menyumbangkan medali emas. Proses untuk mendapatkannya tentu tidak mudah,” ungkapnya.
Ke depannya, ia menargetkan bisa kembali bergabung dengan tim Puslatda Jawa Timur dan berlaga di tingkat nasional bahkan internasional. Ia juga memberikan pesan kepada mahasiswa lain yang tengah berjuang meraih kesuksesan di bidangnya masing-masing. Menurutnya, keyakinan terhadap potensi diri, konsistensi dan semangat belajar merupakan kunci untuk meraih hasil yang diinginkan.
“Pesan saya kepada teman-teman mahasiswa yang sedang berjuang, jangan pernah meragukan potensi diri sendiri. Memang prosesnya tidak mudah, tetapi jika kita konsisten, disiplin dan bersemangat untuk terus belajar. Hasilnya tidak akan mengkhianati usaha yang telah kita lakukan,” tuturnya. (*/rhd)