Malang, SERU.co.id – Tim petugas Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang pemeriksaan post mortem di sejumlah tempat pemotongan hewan kurban. Salah satu hasilnya, ditemukan 583 kasus cacing hati pada daging kurban di Kota Malang.
Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispangtan Kota Malang, Anton Pramujiono mengungkapkan, pihaknya telah berkeliling ke-332 lokasi penyembelihan. Pemeriksaan itu dilakukan sejak tanggal 6-8 Juni 2025.
“Dapat kami sampaikan bahwa masih ditemukan penyakit cacing hati atau fasioliasis dari 583 ekor sapi maupun kambing. Kemudian penyakit pneumokoniosis atau radang paru sebanyak 213 kasus,” seru Anton, Senin (9/6/2025).
Anton menjelaskan, terdapat peningkatan temuan kasus setiap harinya. Hal tersebut, karena pemeriksaan yang dilakukan pada daging kurban semakin mendetil.
“Ada peningkatan jenis kasus, karena kami semakin hari semakin mengetahui penyakit ini dari pemeriksaan yang lebih detail. Terutama pemeriksaan pada bagian jeroan, baik itu hati, paru-paru, jantung, rumen dan penyakit lainnya,” urainya.
Selain kasus tersebut, juga ditemukan kasus paramphistomum atau cacing pipih parasit dari 7 ekor sapi yang telah disembelih. Cacing itu ditemukan pada bagian rumen sapi.
“Organ yang ditemukan terjangkit cacing tidak layak konsumsi. Tapi jika masih memungkinkan, organ hanya akan dipotong sebagian, sedangkan daging atau organ lainnya tetap aman dikonsumsi,” ungkapnya.
Anton memastikan, pemeriksaan telah dilakukan pada 1.227 ekor sapi, 4.027 ekor kambing dan 4.077 ekor domba. Data tersebut masih bersifat sementara, karena pihaknya masih akan melakukan pengecekan dan sinkronisasi data.
“Insyaallah, hari ini juga masih keliling. Jadi masih ada sinkronisasi google form dari pihak masjid. Kemudian kami sinkronkan dengan data manual,” pungkasnya.
Dalam pemeriksaan hewan kurban tahun ini, Dispangtan bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya (UB). Total terdapat 750 petugas yang diturunkan dengan pembagian masing-masing kecamatan dijaga 150 petugas. (bas/rhd)