10 Korban Tanah Longsor Cangar dari Dua Mobil Nahas Berhasil Dievakuasi

10 Korban Tanah Longsor Cangar dari Dua Mobil Nahas Berhasil Dievakuasi
Korban longsor Cangar Pacet tiba di Instalasi Forensik RS Bhayangkara Hasta Brata Batu. (ist)

Batu, SERU.co.id Setelah berjibaku dengan material longsoran, akhirnya tim Rescue gabungan kembali berhasil mengevakuasi sebanyak 6 korban dari 2 kendaraan nahas yang terseret longsor Cangar, Kamis (3/4/2025) kemarin. Sejumlah ambulan disiapkan untuk mengangkut korban yang dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Bratha Kota Batu.

Kapolres Batu, AKBP Andi Yudha Pranata SH SIK MSi meninjau langsung proses evakuasi yang berlangsung dramatis. Meskipun dihantui ancaman longsor susuran, tim Rescue tetap berusaha menemukan seluruh korban yang terjebak di dalam kendaraan. Bersyukur, sebanyak 6 Korban dapat dievakuasi ke RS untuk dilakukan identifikasi dan proses pembersihan.

Bacaan Lainnya

“Kita baru saja berhasil mengevakuasi terhadap 6 (enam) korban yang terjadi akibat tanah longsor di daerah Pacet. Hari ini ada 6 korban yang berhasil kita evakuasi dan kita akan bawa ke rumah sakit Hasta Brata kota Batu. Sebab jauh lebih mudah untuk mengevakuasi dan proses identiifikasi di sana dibandingkan dengan di Mojokerto,” seru AKBP Andi Yudha.

Kapolres Batu menyebutkan, dari info awal, korban yang berhasil dievakuasi kali ini adalah yang menggunakan kendaraan Innova dengan plat nomor W. Namun hingga berita ini diturunkan, Kapolres mengaku masih menunggu hasil proses identifikasi dari satuan lalu lintas maupun tim medis Polri. Proses identifikasi ini dipimpin oleh Kabiddokkes Polda jatim dan dilakukan oleh tim dokter forensik.

Adapun informasi penumpang yang ada di dalam mobil Inova Reborn dari hasil data Posko Gabungan Humas Tagana Kabupaten Mojokerto, terdata berasal dari Desa Kloposepuluh, 10/02 Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo. Identitas masing-masing adalah : Masjid zatmo Setio, Rani Angraini (28). H Wahyudi (71), Hj Jainah (61) Syahrul Nugroho RS (6), Putri qiana Ramadhani (2) dan Sauda (70) warga Desa Suruh 18/05 Sukodono, Kabupaten Sidoarjo.

Sedangkan korban dari mobil pick up dengan Plat No S 9137 NI merupakan warga Desa Jatijejer 06/01 Trawas Mojokerto. Mereka adalah Fitria Handayani (30), Ahmat Fiki Muzaki (30) dan Mikaila FZ (3).

Baca juga: Longsor di Jalur Cangar-Pacet, Kapolres Batu Alihkan Arus Lalu Lintas

Saat memberikan keterangan di Loby RS Hasta Brata Batu, Kapolres mengaku, tim evakuasi telah mulai bekerja sejak jam 07.00 pagi. Dalam waktu 3 jam tim evakuasi gabungan berhasil menemukan 6 korban.

“Untuk yang dari Batu hari ini sudah menemukan 6 jenazah yang ini masih dalam proses identifikasi dan pembersihan dan kita hanya ingin memastikan sebelum jenazah kita serahkan kepada keluarga korban,” tuturnya.

AKBP Andi mengaku sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan. Selain kendala akses, pihaknya ingin memastikan tidak terjadi longsoran susulan. Pasalnya, berdasarkan informasi dari BMKG masih terjadi hujan intensitas ringan di seputar wilayah tersebut.

Baca juga: Polres Malang Terjunkan Personel Guna Pastikan Keamanan Wisatawan di Libur Lebaran 2025

“Di lokasi itu masih ada celah-celah jalan air, namun Jalan air sudah dialihkan sehingga tidak mengarah lagi ke longsoran. Harapan kami proses evakuasi berjalan lancar,” imbuhnya.

Sementara itu Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol. Dr dr Mohammad Khusnan Marzuki MM menerangkan, dari enam korban yang berhasil dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Hasta Brata kota Batu, 3 (tiga) diantaranya adalah laki-laki dewasa. 2 (dua) orang anak-anak usia 4 tahu dan 2 tahun dan 1 (satu) orang wanita dewasa.

“Kita lakukan kecocokan sesuai dengan aturan dvi internasional yaitu ada 5 fase tahapan yang kita lakukan mulai dari fase TKP sampai pencocokan terakhir,” imbuh KBP Khusnan.

Kabiddokkes menambahkan, korban longsor yang berhasil dievakuasi ke Mojokerto sebanyak 4 korban. Sehingga total korban ada sebanyak 10 orang. Untuk satu korban sudah diserahkan kepada keluarga sementara tiga korban lainnya sudah berhasil diidentifikasi di rumah sakit yang ada di Mojokerto.

“Di Posko Antemortem kita buka untuk memberikan kesempatan bagi keluarga yang ingin melaporkan kehilangan, kemudian kita cocokkan mulai data tanda-tanda di tubuh maupun properti yang dipakai,” pungkasnya. (dik/mzm)

disclaimer

Pos terkait