Jakarta, SERU.co.id – Tren edit foto bergaya Studio Ghibli tengah viral di media sosial. Terbaru, AI di ChatGPT memungkinkan netizen mengubah gambar mereka menjadi ilustrasi ala My Neighbor Totoro atau Spirited Away. Tren ini memicu perdebatan etis, terutama terkait hak cipta dan kreativitas manusia. Pernyataan lama pendiri Studio Ghibli yang pernah mengecam penggunaan AI dalam animasi kembali mencuat.
Tren ini semakin populer setelah banyak pengguna mencoba fitur baru di ChatGPT yang memungkinkan menghasilkan ilustrasi dalam berbagai gaya. Termasuk ala film-film My Neighbor Totoro dan Spirited Away. Dengan hanya menggunakan prompt, foto selfie atau pemandangan favorit bisa berubah menjadi gambar ala animasi Jepang yang estetis.
Namun, beberapa pengguna mendapati ChatGPT menolak permintaan mereka, diduga karena masalah hak cipta. Belakangan terungkap, fitur ini masih dalam tahap rilis terbatas dan hanya tersedia untuk pelanggan ChatGPT Plus. CEO OpenAI, Sam Altman mengonfirmasi, peluncuran fitur ini untuk pengguna gratis ditunda sementara karena tingginya permintaan yang membebani infrastruktur OpenAI.
“Pengguna gratis nantinya tetap bisa menjajal fitur image generator ini, meski dengan batasan maksimal tiga gambar per hari. Sementara itu, pengguna berbayar menikmati akses penuh dengan model GPT-4o. Model ini mampu menghasilkan gambar dengan kualitas lebih tinggi dan detail lebih kompleks dibandingkan versi sebelumnya, DALL-E 3,” seru Sam.
Di tengah kebingungan ini, seorang tokoh teknologi, Ainun Najib, membagikan trik agar ChatGPT tetap mau menghasilkan gambar bergaya Studio Ghibli tanpa terdeteksi sebagai pelanggaran hak cipta. Dalam unggahan X-nya @ainunnajib , ia menyarankan penggunaan kata ‘inspired’ dalam prompt agar tidak dianggap melanggar kebijakan.
“Banyak yang bilang ditolak ChatGPT untuk edit gambar jadi Ghibli-style. Coba pakai prompt ini, keyword-nya ‘inspired’ supaya nggak melanggar copyright (kayaknya). Sejauh ini masih aman buat saya: ‘Make my photo become anime-style inspired by Ghibli.’ Masih gagal? Langganan Plus,” bebernya.
Banyak orang mempertanyakan apakah sah bagi AI untuk meniru gaya Studio Ghibli. Dimana selama ini dikenal dengan sentuhan tangan manusia dan proses kreatif yang panjang. Isu ini semakin panas setelah pernyataan lama Hayao Miyazaki, pendiri Studio Ghibli, kembali mencuat.
“Saya benar-benar muak. Saya tidak akan pernah ingin memasukkan teknologi ini ke dalam karya saya sama sekali. AI adalah penghinaan terhadap kehidupan itu sendiri,” ungkap Miyazaki dalam wawancara tahun 2016.
Artis Sheila Dara ikut bersuara di media sosial. Ia mengungkapkan kekhawatirannya
“Sori party pooper, tapi aku sed deh liat Ghibli style bisa di-generate dengan AI ini… Nyari style yang ikonik gitu kan pasti melewati proses algoritma bertahun-tahun ya… Trus ini emang ada consent-nya kah dari penciptanya?,” tulisnya. (aan/mzm)