Dua Preman yang Mengamuk Usai Tidak Dapat Uang Rokok Berhasil Diamankan

Aksi preman ancam guru TK saat latihan marching band. (ist) - Dua Preman yang Mengamuk Usai Tidak Dapat Uang Rokok Berhasil Diamankan
Aksi preman ancam guru TK saat latihan marching band. (ist)

Tangerang Selatan, SERU.co.id – Usai tak diberi ‘uang rokok’, dua preman mengamuk dan melakukan aksi kekerasan di hadapan anak-anak TK di kawasan Permata Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (14/2/2025) sore. Saat itu, murid-murid TK Little Bee House sedang ceria berlatih marching band. Aksi dua ‘bang jago’ ini pun lantas langsung viral di media sosial dan dalam hitungan beberapa jam pelaku berhasil ditangkap.

Salah seorang guru, Annisa (26) mengungkapkan, N (tua, gempal) terus menagih dengan nada mengancam meski telah dijelaskan kepala sekolah sedang tidak ada di lokasi. N berulang kali mendatangi para guru setiap lima menit. Situasi memanas ketika N memanggil rekannya, S (muda, ramping), yang datang dengan senjata tajam.

Bacaan Lainnya

“Keduanya kemudian melakukan aksi kekerasan yang membuat anak-anak TK ketakutan. N menampar guru bernama Dirga hingga mengenai rahangnya. Kemudian, S menarik kerah baju Dirga dan menodongkan pisau ke wajah serta dadanya,” seru Annisa, Sabtu (15/2/2025).

Tak berhenti sampai di situ, N juga merusak alat musik marching band dengan menjatuhkan dan menendangnya. Anak-anak yang sedang latihan langsung ketakutan dan menangis histeris. Guru dan orang tua murid pun panik menyaksikan aksi brutal tersebut.

Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Victor Inkiriwang merespons cepat dengan mengerahkan personelnya. Dalam hitungan jam, kedua pelaku berhasil ditangkap di dua lokasi berbeda.

“Kami tidak menoleransi aksi premanisme. Tidak ada ruang bagi pelaku premanisme dan tindak kejahatan lain di wilayah hukum Tangsel. Keduanya akan diproses tegas sesuai hukum,” ujar Victor tegas.

Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Moh Rano Alfath mengapresiasi langkah cepat kepolisian. Menurutnya, respons cepat sangat penting untuk menjaga rasa aman masyarakat. Ia juga mendorong kepolisian menyelidiki lebih dalam apakah aksi ini bagian dari jaringan organisasi premanisme.

“Saya khawatir kejadian ini bukan yang pertama. Polisi harus mengusut apakah ada kelompok tertentu yang merasa kebal hukum dan kerap mengganggu ketertiban umum,” pungkas Rano. (aan/mzm)

Pos terkait