Malang, SERU.co.id – Kementerian Perdagangan menginisiasi Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menjaga kestabilan harga pangan menjelang Natal dan Tahun Baru. Program ini melibatkan Bappenas, pemerintah daerah, dan instansi terkait untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi. Langkah ini dilakukan secara rutin sebagai antisipasi terhadap lonjakan harga bahan pokok.
Menteri Perdagangan, Budi Santoso menyebut, GPM menjadi salah satu cara efektif untuk menjaga kestabilan harga pangan. Ia menjelaskan, pasokan bahan pokok tersedia dengan harga yang sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Selain itu, produsen minyak goreng dan sawit telah sepakat untuk mendukung ketersediaan barang menjelang Nataru.
“Pasokan relatif bagus dan harga normal sesuai dengan harga acuan. Kemarin kami bertemu produsen, mereka siap memasok kebutuhan masyarakat. Ini dibuktikan di lapangan, pasokan cukup dan harga stabil,” seru Budi, sapaannya kepada SERU.co.id, Kamis (19/12/2024).
Budi juga menegaskan, pentingnya evaluasi dalam pelaksanaan GPM, agar berjalan lebih efektif. Kebijakan ini akan terus dipantau untuk memastikan ketersediaan bahan pokok di berbagai daerah.
“Jika ada kekurangan, kami akan segera evaluasi, agar pelaksanaannya lebih baik,” tuturnya.
Dalam upaya memantau stok pangan, Kementerian Perdagangan menggunakan aplikasi pemantauan khusus. Aplikasi ini memungkinkan pelaporan stok dari setiap daerah secara real-time.
“Setiap pagi saya mengecek laporan dari kabupaten/kota untuk mengantisipasi lonjakan harga,” kata Budi.

Warga Bumiayu, Suliana menyampaikan, apresiasinya terhadap program ini, karena membantu masyarakat kecil. Ia mengungkapkan, meski selisih harga di GPM tidak terlalu besar, hal ini tetap sangat membantu.
“Alhamdulillah, kegiatan ini meringankan kami. Kalau bisa, harga turun lagi biar tidak kesusahan,” ungkapnya.
Suliana menyebut, harga bahan pokok di GPM lebih murah dibanding di pasaran, meski harus mengantri. Ia berharap, program seperti ini terus diadakan untuk mendukung kestabilan harga pangan.
“Beras 25 kilogram biasanya Rp336.000, di sini Rp327.000. Untuk minyak, selisihnya hanya seribu rupiah,” tutupnya. (ws12/rhd)