Program Makota Peduli Anak Cerdas, Berantas Judi Online di Lingkungan Sekolah

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono tengah menjelaskan berbagai jenis Narkoba pada anak-anak di SMPN 7 Malang. (Seru.co.id/wul) - Program Makota Peduli Anak Cerdas, Berantas Judi Online di Lingkungan Sekolah
Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono tengah menjelaskan berbagai jenis Narkoba pada anak-anak di SMPN 7 Malang. (Seru.co.id/wul)

Malang, SERU.co.id – Polresta Malang Kota melaksanakan kegiatan ‘Makota Peduli Anak Cerdas’ secara serentak di dua Sekolah Menengah Pertama (SMP), Rabu (13/11/2024). Kegiatan yang bakal dilaksanakan secara kontinyu tersebut bertujuan untuk mengedukasi para peserta didik terkait bahaya dan dampak dari berbagai kegiatan negatif.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono menerangkan, kegiatan itu juga diikuti Dinas Pendidikan & Kebudayaan (Dikbud). Kemudian Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang beserta Pejabat Utama Polresta Malang Kota. Mereka menyampaikan beberapa materi dasar kepada para siswa terkait kegiatan-kegiatan negatif yang perlu di hindari.

Bacaan Lainnya

“Sasaran kami untuk saat ini SMP nanti kontinyu, konsisten bukan akan berhenti disini. Dan materi yang diberikan bukan hanya judi online, jadi ada judi online, ada safety riding ada tentang bahaya Narkoba. Terutama ada pernikahan dini,” seru Nanang, saat dikonfirmasi awak media.

Nanang menyebut, pihaknya akan melakukan sosialisasi kepada mereka dengan materi yang ringan dan mudah dipahami untuk anak-anak tersebut. Selain itu dirinya menyebut, sasaran kegiatan ini adalah para siswa SMP dan SMK sederajat. Sehingga dengan ini diharapkan, anak-anak dapat terarah dan tidak melakukan kegiatan-kegiatan negatif nantinya.

“Dari rilis kita safety riding sangat tinggi yaitu usia antara 15-25 tahun. Itu alasan kami sasar di usia ini dari hasil masukan dari Kemenag, dari hasil kita operasi kemarin yang Operasi Zebra Patuh Semeru 2024. Data yang kita dapatkan tentu kita kolaborasi dengan stakeholder dari pendidikan, itu sasarannya usia-usianya SMP dan SMA,” ungkapnya.

Dengan ini, Nanang berharap, agar angka kenakalan remaja di Kota Malang dan pernikahan dini yang ada saat ini bisa semakin menurun. Dan menghindarkan aktifitas judi online pada anak-anak usia dini. (wul/mzm)

disclaimer

Pos terkait