Begini Inovasi Juara Samsung Innovation Campus Ciptakan Solusi AI Canggih

Begini Inovasi Juara Samsung Innovation Campus Ciptakan Solusi AI Canggih
Tim Mechalvent bersama Harry Lee, President Samsung Electronics Indonesia. (foto: ist)

Jakarta, SERU.co.id – Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024 mengafirmasi keyakinannya melalui teknologi, untuk memecahkan berbagai permasalahan sosial di tengah masyarakat dan menciptakan hidup lebih baik. Prototipe para juara SIC Batch 5 2023/2024 menunjukkan besarnya potensi generasi muda dalam berinovasi, wujudkan Indonesia yang unggul dalam bidang teknologi.

Head of MX B2B Innovation Lab, Samsung R&D Institute Indonesia, Banu Pribadi mengatakan, latar belakang Samsung Innovation Campus (SIC) adalah inovasi teknologi menjadi DNA Samsung. Pihaknya percaya akan pentingnya demokratisasi teknologi untuk semua kalangan.

“Melalui SIC, kita berupaya bersama-sama membangun Indonesia sebagai pusat inovasi teknologi. Samsung R&D sangat antusias menjadi bagian dari program pendidikan ini mengingat kualitas luar biasa yang ditunjukkan para finalis,” seru Banu Pribadi, dalam keterangan resminya.

Begini Inovasi Juara Samsung Innovation Campus Ciptakan Solusi AI Canggih
Para Inovator Muda di balik canggihnya inovasi Daely bersama Harry Lee, President Samsung Electronics Indonesia. (foto: ist)

Samsung Innovation Campus mendukung generasi muda mengembangkan keterampilan karier melalui rangkaian kegiatan pelatihan. Beberapa materi pelatihan tersebut di antaranya, coding & programming, IoT, dan AI. Serta soft skill seperti kreativitas, kemampuan berkomunikasi, dan empati akan apa yang terjadi di sekitar.

“Harapannya, dengan memanfaatkan teknologi canggih seperti IoT dan AI, dapat mencetak lulusan-lulusan yang memiliki keterampilan digital mumpuni. Sehingga dapat memenuhi kebutuhan industri dan meraih masa depan dan karier yang lebih baik. Serta dapat membuka pengalaman dan inovasi-inovasi baru untuk membuat hidup menjadi lebih baik,” imbuh Banu.

Sementara itu, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono mengatakan, inisiatif SIC sejalan upaya pemerintah. Dalam meningkatkan keterampilan digital generasi muda, sehingga mereka bisa menjadi pemimpin di negeri sendiri.

“Kalau kita melihat prototipe-prototipe yang diciptakan oleh para peserta, terutama para juara SIC Batch 5 ini, menunjukkan betapa besarnya potensi yang dimiliki. Semoga yang mereka pelajari dapat memberikan manfaat dan dampak positif bagi mereka meraih karier dan masa depan yang lebih baik,” kata Ennita Pramono.

Inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat lahir dari kejelian dalam mengobservasi berbagai persoalan yang terjadi di sekitar. Inilah yang terlihat dari solusi para peserta terutama para jawara program Samsung Innovation Campus Batch 5 2023/2024.

Salah satunya, inovasi tim Mechalvent dari Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia Tanah Laut, Kalimantan Selatan. Dari banyaknya limbah bonggol jagung yang tak termanfaatkan diubah jadi solusi listrik pintar untuk lahan pertanian. Dinamakan Bioner-S, kombinasi teknologi IoT dan AI mampu mendeteksi tekanan uap dan suhu, serta memprediksi tegangan listrik yang dihasilkan.

Beranggotakan Aqsha R. E. Siregar, Azman Zidni Fadhillah, Huda Nur Ihsan Muhammad Akbar, dan Muhammad Fikri Anwari, di bawah bimbingan guru Raudatul Jannah. Bioner-S menjadi generator berbahan bakar biomassa dari limbah bonggol jagung, untuk memenuhi kebutuhan listrik para petani jagung yang dapat dikontrol dari jarak jauh dengan smartphone.

“Bioner-S menawarkan solusi efisien dan ramah lingkungan dan berfokus pada efisiensi energi, hemat biaya dan waktu. Serta mampu menghasilkan hingga 50 ton biomassa per hektar. Harapannya, teknologi AI ini dapat mempercepat pekerjaan petani dan mengurangi penumpukan limbah biomassa di area pertanian,” ucap UI/UX Designer Mechalvent, Huda Nur Ihsan MA, dalam keterangan resminya.

Sementara di Jakarta, sekelompok mahasiswa dari BINUS University, yaitu Aretha Natalova Wahyudi, Axel Nino Nakata, Jehoiada Wong, dan Jessica Lynn Wibowo. Terinspirasi dari kesehatan dan keselamatan pengemudi dan penumpang kendaraan roda empat, akibat jam kerja yang panjang dan risiko mengantuk yang berpotensi membahayakan. Faktanya, 80 persen angka kecelakaan disebabkan oleh human error dan fatigue.

Hingga lahirlah ide merancang Daely, sebuah sistem pendeteksi kantuk berbasis AI dan IoT untuk pengemudi. Di bawah bimbingan dosen Ivan Sebastian Edbert, mereka merancang Daely untuk memantau tingkat kewaspadaan pengemudi saat menjalankan tugasnya. Dan memperingatkan mereka jika level kantuknya sudah terlalu berisiko dan berpotensi kecelakaan. 

“Daely dilengkapi fitur monitoring yang memantau kondisi driver, mekanisme bertahap yang dapat diaktifkan sesuai kebutuhan. Dashboard berbasis web yang memungkinkan pengguna untuk memantau pola dan aktivitas secara real-time. Solusi ini sederhana namun sangat efektif dalam menghadapi berbagai tantangan,” jelas Aretha Natalova Wahyudi, Front End Developer Daely.

Uniknya ide cerdas dari kedua inovasi ini telah menjadikan kedua kelompok inovator muda ini sebagai juara pertama Samsung Innovation Campus Batch 5 2023/2024. Masing-masing untuk kategori SMA (SMA, SMK, dan MA setara) dan Universitas (D3, D4, dan S1).

Kedua jawara tersebut masing-masing mendapatkan hadiah berupa produk Samsung senilai Rp55 juta. Serta sertifikat resmi dari Samsung Electronics Indonesia dan lembaga internasional. (rhd)

disclaimer

Pos terkait