Kemkominfo Ajak Pelajar Jombang Waspada Rekam Jejak Digital di Internet

Kemkominfo ajak pelajar Jombang waspada rekam jejak digital di internet. (ist) - Kemkominfo Ajak Pelajar Jombang Waspada Rekam Jejak Digital di Internet
Kemkominfo ajak pelajar Jombang waspada rekam jejak digital di internet. (ist)

Jombang, SERU.co.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Timur. Akan menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di Kabupaten Jombang, Selasa (27/8/2024), mulai pukul 08.00.

Mengusung tema ”Waspada Rekam Jejak Digital di Internet”, diskusi virtual akan diikuti pelajar dan tenaga pendidik dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing. Rencananya menghadirkan tiga narasumber, di antaranya Ketua Program Studi S1 Kewirausahaan Universitas Maarif Hasyim Latif Sidoarjo M. Adhi Prasnowo, dosen Universitas Dr. Soetomo Surabaya Meithiana Indrasari, Mom Influencer Dyah Hakim sebagai key opinion leader, dan Anissa Rilia selaku moderator.

Bacaan Lainnya

”Webinar ini juga dapat diikuti secara gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftaranjombang2708. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp 1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama diskusi,” seru Kemkominfo dalam rilis kepada SERU.co.id, Senin (26/8/2024).

Terkait tema webinar, Kemkominfo menjelaskan, segala aktivitas di ruang digital akan meninggalkan rekam jejak digital. Jejak digital (digital foot print) akan tertinggal secara abadi di dalam server internet dan sulit dihilangkan. Siapa pun dapat mencari, mencuri dan memanfaatkan untuk berbagai alasan kepentingan.

”Hati-hati dan lindungi rekam jejak digital. Jangan sampai jatuh ke tangan orang yang tidak bertanggung jawab. Karena siapa pun dapat memanfaatkan jejak digital kita yang tertinggal di internet untuk menjatuhkan reputasi kita dan kejahatan,” jelas Kemkominfo dalam rilis.

Kemkominfo menambahkan, banyak pengguna digital tidak menyadari akan bahaya rekam jejak digital. Mereka tidak memikirkan bahwa unggahan di media sosial, riwayat pencarian, aktivitas transaksi belanja, bahkan bermain game dan mendengarkan hiburan musik dari aplikasi di internet, akan meninggalkan rekam jejak digital.

”Ada dua jenis jejak digital, yaitu: jejak digital aktif atau yang sengaja dibagikan oleh pengguna. Dan jejak digital pasif yaitu jejak digital yang dikumpulkan tanpa sepengetahuan pengguna saat mereka berselancar di internet,” imbuh Kemkominfo.

Beberapa langkah sederhana untuk menjaga dan melindungi jejak digital: atur privasi di media sosial, buat kata sandi yang kuat, pikir ulang sebelum membagikan, hapus riwayat pencarian dan cache di browser, serta monitor jejak digital.

”Gunakan alat atau layanan untuk memantau jejak digital dan mendeteksi penggunaan data pribadi tanpa izin,” tegasnya.

Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Kabupaten Jombang, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo sejak 2017. GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. Sampai dengan akhir 2023, program peningkatan #literasidigitalkominfo tercatat telah diikuti sebanyak 24,6 juta orang.

”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa. Dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen.

”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*/rhd)

disclaimer

Pos terkait