Tinjau Sentra UMKM, Pj Wali Kota Malang Hadirkan Sahabat UMKM untuk Mendukung Geliat UMKM Kota Malang

Tinjau Sentra UMKM, Pj Wali Kota Malang Hadirkan Sahabat UMKM untuk Mendukung Geliat UMKM Kota Malang
Pj Wali Kota Malang membeli beberapa hasil UMKM Omah Daster Eva. (foto:afi)

Malang, SERU.co.id – Pj Wali Kota Malang bersama Diskopindag melakukan peninjauan sentra UMKM di Kelurahan Mojolangu. Pj Wali Kota Malang siap mendukung penuh geliat UMKM sebagai penopang perekonomian masyarakat. Bahkan akan menghadirkan ‘Sahabat UMKM’ untuk memberikan dampak positif.

Pj Wali Kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengatakan, UMKM selama ini lebih banyak dikenal di luar Kota Malang. Sementara di Kota Malang sendiri kurang dikenal.

Bacaan Lainnya

“Geliat UMKM di Kota Malang sangat luar biasa, saya tahu dari orang-orang yang datang dari luar kota. Terbukti tadi saat kunjungan omah daster Eva pembelinya kebanyakan dari luar. Sementara dari Kota Malang malah sedikit,” seru Wahyu, Selasa (18/6/2024).

Tinjau Sentra UMKM, Pj Wali Kota Malang Hadirkan Sahabat UMKM untuk Mendukung Geliat UMKM Kota Malang
Pj Wali Kota Malang bercerita sambil mencicipi arem-arem khas Kota Malang. (foto:afi)

Lebih lanjut, Wahyu berharap, program Kemis Mbois bisa mengenalkan produk-produk UMKM. Mengingat UMKM menjadi salah satu usaha yang tetap berdiri meskipun ada pandemi.

“Tadi juga sudah melihat usaha kuliner ‘Faurizuba Bolen’ dan ‘Arem-Arem’. Kedua produk kuliner tersebut juga sudah terkenal karena variasi rasanya yang berbeda. Bahkan bolen rasa apel sudah diekspor ke Paris dan Hongkong,” beber orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang tersebut.

Selanjutnya, Wahyu juga akan membentuk ‘Sahabat UMKM’ untuk memberikan dampak positif terhadap UMKM. Sahabat UMKM terdiri dari beberapa OPD terkait untuk bisa menyelesaikan permasalahan.

“Sahabat UMKM ini akan ada di semua kecamatan. Salah satu tugasnya melihat secara langsung proses, pemasaran, kebutuhan dan juga permasalahan pelaku UMKM. Hal ini juga merupakan tindaklanjut dari program Ngombe,” ujarnya.

Tinjau Sentra UMKM, Pj Wali Kota Malang Hadirkan Sahabat UMKM untuk Mendukung Geliat UMKM Kota Malang
Proses pembuatan bolen khas Kota Malang yang sudah diekspor hingga ke Paris dan Hongkong. (foto:afi)

Hingga bulan Juni 2024, jumlah UMKM terkurasi di Kota Malang sebanyak 21.270. Sementara ditambah yang belum terkurasi sekitar 80.000 lebih UMKM.

“Kami melihat dari segi pemasaran tidak ada masalah tetapi untuk mengembangkan perlu permodalan. Hal ini nanti akan kami fasilitasi dengan berkoordinasi dengan bank. Saya minta pelaku UMKM mendapatkan perlakuan berbeda,” kata pria ramah senyum itu.

Baca juga: Pertumbuhan UMKM Kota Malang 5 – 10 Persen Sampai Akhir September 2023

Sementara itu, Kadiskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi mengungkapkan, kunjungan ke sentra UMKM membuktikan hasil kurasi klinik UMKM. Visi UMKM naik kelas akhirnya bisa dibuktikan.

“Bisa dilihat dari bolen yang sudah ekspor ke Paris dan Hongkong dengan peralatan higenis dan layak. Kami dari Diskopindag siap membantu, baik itu merek, NIB, sertifikat halal, digital branding hingga digital marketing,” ungkap Eko, sapaan akrabnya.

Menurut Eko, produk UMKM Kota Malang lebih banyak dikenal di luar menjadi bukti keberhasilan digital marketing. Hal ini pun menjadi sebuah prestasi dan nilai positif bagi pelaku UMKM.

Baca juga: Pj Wali Kota Malang Kenalkan Produk UMKM ke Kancah Nasional Apeksi XVII 2024

“Mungkin karena Kota Malang kapasitasnya kecil dan juga banyak varian baru. Namun dengan digital marketing bisa terangkat dan dikenal banyak orang. Itulah geliat UMKM yang hingga awal tahun 2024 naik hingga 15 persen,” lanjutnya.

Dikatakannya, peningkatan UMKM akan sejalan dengan penurunan pengangguran dan kemiskinan. Sahabat UMKM nantinya akan bertugas mendata masyarakat yang belum bekerja. Kemudian usaha mikro menjadi kecil dan mendukung sarana prasarana untuk berbisnis.

“Perputaran ekonomi dengan hadirnya UMKM di Kota Malang di atas Jatim dan nasional. Namun hingga saat ini belum terkurasi semua karena usaha mikro masyarakat masih berubah-ubah. Nanti kalau sudah bisa tetap baru diresmikan merek, izinnya, halal dan nutrisi,” terang Eko.

Terakhir, pembinaan UMKM agar tidak terjerat pinjaman online juga sudah dilakukan. Diskopindag sudah bekerja sama dengan lembaga non departemen yang memberikan pembinaan tentang keuangan UMKM.

“Mereka akan dibina dari sisi keuangan, nanti bisa mempunyai record produksi hingga penjualan. Mengenai pinjol terhadap pelaku UMKM, sampai saat ini belum ada laporan,” pungkas Eko. (afi/ono)

 

disclaimer

Pos terkait