Malang, SERU.co.id – Hawai Waterpark Malang miliki wahana baru yang pertama ada di Asia Tenggara dan diberi nama ‘Maui Wave Rider’. Wahana ini merupakan kolaborasi dari sensasi wahana ombak tsunami ala Waikiki Beach dengan kolam arus Waimea Stream River (Lazy River).
Direktur Utama Hawai Waterpark Malang Bambang Bambang Judo Utomo menerangkan, ini merupakan wahana air yang pertama di Indonesia dan Asia Tenggara.
“Tingginya, hampir 2 meter (ombak). Ini satu-satunya di AsiaTtenggara baru di Hawai Waterpark,” seru Bambang, Minggu (16/6/2024).
Bambang membeberkan, untuk dapat menikmati wahana anyar itu terdapat beberapa ketentuan yang harus ditaati oleh pengunjung. Seperti minimal tinggi 110 centimeter dan tidak dianjurkan untuk balita, karena hal tersebut berhubungan dengan keselamatan pengunjung.
“Gak ada batasan asal tinggi badan dan jangan balita. Kedalaman 91 centimeter. Gelombang bisa sampai dua meter. Apalagi yang punya penyakit jantung,” ungkapnya.
Wahana tersebut sangat mengasyikkan, dimana para pengunjung dapat menikmati arus yang dihasilkan dari mesin yang diimpor dari China tersebut. Dengan arus itu, sensasi yang dirasakan seperti mengapung di atas ban donat dan mengambang mengikuti aliran arus dengan medan berjarak kurang lebih mencapai 4 meter.
Dikatakan Bambang, sehubungan dengan momen liburan sekolah harga tiket untuk dapat menikmati semua wahana di Hawai Waterpark Malang pengunjung hanya butuh merogoh kocek Rp100 ribu saja. Promo tersebut berlaku pada (16/6-7/7/2024), setelah tanggal tersebut harga akan kembali normal mulai dari Rp110-120 ribu.
Bambang membeberkan, dengan adanya wahana baru tersebut para pengunjung sangat penasaran, sehingga wisata air buatan tersebut dibanjiri pengunjung. Tak hanya dari wilayah Malang Raya saja, pengunjung juga berasal dari beberapa daerah di Indonesia.
Dirinya menyebut, agar pengunjung tidak jenuh dengan wahana yang disediakan, pihaknya akan melakukan penambahan wahana di setiap enam bulan sekali.
“Insyaallah, program kami enam bulan ke depan ada penambahan. Agar gak jenuh,” terangnya. (wul/ono)
