Lagi, Opsgab Temukan Tiga Orang Reaktif

Bandel, pengunjung kafe tak pakai masker. (ist)

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id – Operasi Gabungan (Opsgab) penertiban dan penegakan protokol covid-19 yang digelar Pemkot Malang, Polresta Malang Kota dan Kodim 0833 Kota Malang, menemukan tiga pengunjung cafe di jalan kendalsari Kota Malang reaktif, Selasa (7/7/2020) malam.

Temuan tersebut dari total 143 orang menjalani rapid test di cafe ini. Yang dijalani semua pengunjung, pegawai, managemen, keamanan dan jukir. Tiga orang pengunjung kafe berkonsep ala Jepang ini langsung di swab. Selanjutnya mereka dikirim ke rumah isolasi yang berlokasi di Jalan Kawi Kota Malang.

Saat memimpin apel Opsgab di Makodim 0833 Kota Malang, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata, berpesan agar opsgab kali ini juga digunakan sebagai sarana komunikasi. “Jangan biarkan waktu kosong Begitu dilaksanakan rapid, maka lakukan sosialisasi disana. Berikan pemahaman-pemahaman kepada masyarakat. Apa yang kita kerjakan ini wujud cinta kasih kita kepada mereka. Bukan karena kita benci, tapi kita sayang dan menjaga setiap nyawa yang ada di Kota Malang,” serunya.

Ironis, anak-anak di tengah kerumunan pun di rapid. (ist)

Kota Malang menjadi zona merah karena peningkatan jumlah kasus Covid-19 mendekati angka 300 orang. Update data persebaran pandemi Covid-19 Kota Malang per 7 Juli 2020, menunjukkan peningkatan konfirm positif covid-19 sebanyak 12 orang. Angka ini membuat total terkonfirm positif Covid-19 sebanyak 290 orang, dan penambahan meninggal 23 orang.

Sebanyak 196 orang terkonfirm positif Covid-19 dirawat, bertambah 1 orang dari hari sebelumnya. Sebaliknya, angka kesembuhan juga meningkat total 71 orang, bertambah 1 orang. Sementara angka Orang Tanpa Gejala (OTG) Kota Malang, tercatat mengalami kenaikan sebanyak 23 orang. Sehingga total menjadi 857 orang. Tingginya angka OTG ini mendapat perhatian Pemkot, Polresta dan Kodim dengan kembali menggelar Opsgab.

Walikota Malang Sutiaji, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata, Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Inf. Tommy Anderson, ikut terjun ke cafe yang terlihat ramai sekali ini. Terlihat ketika tim Opsgab masuk, ada pengunjung yang tidak memakai masker dan cafe ini tidak menerapkan protokol jaga jarak sama sekali. Semua pengunjung tampak duduk berdekatan tanpa jarak, karena juga tidak ada tanda yang disiapkan oleh pengelola cafe. Ironisnya, ada yang membawa anak dan bayi di kafe yang padat dengan kerumunan orang ini.

Walikota Malang Sutiaji merasa prihatin dengan OTG di Kota Malang ini. “Bisa jadi itu aman bagi dia (OTG), tapi bahaya bagi orang lain. Karena ketika di rapid pun biasanya non reaktif tapi kalo di swab positif. Hari ini, ada 3 yang kita swab” seru Sutiaji.

Selanjutnya, Walikota berharap masyarakat bersama-sama pemerintah untuk memutus mata rantai pandemi virus Covid-19 dan sanksi tegas bagi pengeloala cafe. “Cafenya saya minta ditutup. Kenapa? Walaupun pengelolanya tidak reaktif, tapi ini pengunjung reaktif tadi nempati yang mana belum tahu. Transmisinya belum tahu, maka ini ditutup dulu,” tegas Sutiaji.

Pemerintah hadir, karena ini untuk memberikan jaminan bagi masyarakat. “Boleh buka, tapi dijaga. Jangan sampai sudah penuh, peraturannya separuh dari kapasitas normal,” tandas Walikota yang gemar masakan pedas ini. (rhd)

disclaimer

Pos terkait