Situbondo, SERU.co.id – Praktik calo tiket kapal di Pelabuhan Jangkar dengan tujuan Pulau Raas, Sumenep, Madura menjadi perhatian khusus Satreskrim Polres Situbondo.
Pasalnya, Tim Satreskrim Polres Situbondo sudah mengantongi sejumlah nama terduga pelaku praktik calo tiket kapal tersebut.
Kapolres Situbondo, AKBP Dwi Sumrahadi Rakhmanto mengatakan, pihaknya akan menindak tegas siapapun yang terlibat praktik calo.
“Kami sudah kantongi nama calo, dan saat ini sedang kita dalami. Kami sudah terjunkan tim untuk mengungkap dan memeriksa nama orang yang diduga kuat sebagai calo tiket tersebut,” seru AKBP Dwi Sumrahadi, Senin (8/4/2024).
Menurutnya, praktik calo ini meresahkan para pemudik. Untuk itu pihaknya akan segera mengusut tuntas hingga ke akarnya.
“Saya tahu kesulitan calon penumpang membeli tiket kapal secara online, karena selalu terjual habis meskipun baru saja dibuka. Sementara pembelian tiket offline ada,” bebernya.
Dwi Sumrahadi menambahkan, tiket kapal yang dimiliki penumpang, tidak sesuai dengan nama penumpang maupun dengan nomor induk kependudukan. Ini menjadi salah satu indikasi adanya calo tiket.
“Mereka naik kapal tidak sesuai nama dan NIK. Untuk itu, kami akan mendalami dugaan tersebut,” tegasnya.
Oleh karena itu, Dwi Sumrahadi mengimbau kepada petugas ASDP selaku pengelola Pelabuhan Jangkar untuk lebih baik mengatur sistem pembelian tiket, agar tidak mudah dibobol dan diborong sekelompok orang.
“Kami berharap petugas ASDP harus perbaiki sistem penjualan tiket. Harus by name by NIK, sehingga aksi borong tiket tidak terjadi lagi di Pelabuhan Jangkar,” pintanya.
Sementara Hasuri (47), asal Pulau Raas, Sumenep mengatakan, dia dan warga lain kesulitan untuk mendapatkan tiket. Karena saat membuka aplikasi pembelian tiket secara online, selalu habis.
“Sepertinya sudah ada yang memborong. Selanjutnya dijual lagi kepada penumpang. Saya beli Rp150 ribu ke calo. Padahal harga normal hanya Rp67 ribu,” pungkasnya. (aza/mzm)