Malang, SERU.co.id – Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) gelar buka bersama tokoh agama dan masyarakat, Selasa (2/4/2024). Buka bersama yang rutin diadakan setiap tahun itu sebagai bentuk kebersamaan dari Muhammadiyah untuk Indonesia. Berbagai suku, agama dan gender menjadi satu dalam balutan kebersamaan.
Rektor UMM, Prof Dr Nazaruddin Malik SE MSi mengatakan, tradisi buka bersama ini sudah berlangsung lama. UMM berupaya menjadi rumah terbuka bagi semua kalangan masyarakat. Menjunjung tinggi kemanusiaan dan multikulturalisme.
“Buka puasa hari ini sangat istimewa, karena turut dihadiri suku dan umat lain. Semoga semua kebersamaan ini tidak berhenti. Mari saling mendorong inspirasi untuk kemajuan umat dan bangsa,” seru Prof Nazarudin dalam sambutannya di Aula BAU UMM.
Baca juga: Pj Wali Kota Batu: Pelayanan pada Masyarakat Selama Puasa Harus Tetap Berjalan Baik
Menurutnya, nilai spritual puasa harus dijunjung bersama. Sehingga bisa menentukan level keberagaman dan keberadaban masyarakat Indonesia yang tinggi. Bagaimana seorang berpuasa dan yang tidak bisa melihat perbedaan dan menyatukan pandangan.
Sementara itu, Ketua Kerukunan Umat Beragama Malang, Widodo Harsono mengungkapkan, UMM adalah rumah semua orang, semua suku dan semua agama. Selama 42 tahun konsisten mengadakan buka bersama semua umat.
“Saya ucapkan selamat datang di UMM untuk semua organisasi dan tokoh masyarakat di UMM. Kita semua bisa saling menghargai dan bekerja sama. Untuk UMM yang sudah jadi rumah saya, semoga lebih maju dan terus maju,” harapnya.
Dalam sambutan singkatnya, Ketua Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Dr dr H Sugiharta Tandya SpPK menyampaikan, terima kasih untuk UMM atas undangannya.
“Saya mewakili persatuan Tionghoa Malang Raya berterima kasih atas persaudaraan ini. Sungguh indah, diikuti banyak suku dan agama. Mari kita doakan semoga UMM terus diberkati Tuhan Yang Maha Esa. Sungguh indah diikuti semua suku dan agama. Mari kita rayakan. Mari berdoa agar UMM terus diberkati tuhan,” ujarnya.
Baca juga: Kodim 0833 Kota Malang Komsos Bersama Komponen Masyarakat
Sementara itu, Prof Dr Fauzan MPd sebagai keynote speaker memberikan beberapa wejangan dan harapan. Impian kehidupan dengan pemerintah baru diharapkan dapat meningkatkan kekompakan masyarakat.
“Saya kira puasa berlaku pada agama apa saja. Esensi puasa juga sama, yaitu senantiasa mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebagai umat Islam, perintah puasa merupakan rukun Islam,” terang mantan rektor UMM itu.
Terakhir, Prof. Fauzan menjelaskan berbagai aspek edukasi berpuasa. Puasa melatih menahan nafsu, dimana kehidupan manusia lebih dominan nafsu daripada akal sehatnya.
“Semoga bulan Ramadan tahun ini membuat kita bisa bermuhasabah dan introspeksi diri. Tidak dibatasi ruang dan waktu menuju hidup yang lebih baik,” pungkasnya. (afi/mzm)