Madden Julian Oscillation Lewati Jawa Timur, Masyarakat Diimbau Lebih Waspada

Madden Julian Oscillation Lewati Jawa Timur, Masyarakat Diimbau Lebih Waspada
Pohon tumbang akibat angin kencang saat cuaca ekstrem. (foto:ist)

Malang, SERU.co.id – BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) Jawa Timur  mengimbau mayarakat agar lebih waspada terhadap cuaca ekstrem. Fenomena tersebut merupakan atmosfer yang disebut dengan Madden Julian Oscillation (MJO), diprediksi akan terjadi hingga pekan depan.

Staf Analis BMKG Stasiun Meteorologi Jatim Firda Amalia Maslahah menuturkan, fenomena tersebut bisa saja mengakibatkan berbagai bencana hidrometeorologi.

Bacaan Lainnya

“Di antaranya angin kencang, tanah longsor dan banjir,” seru Firda Amalia Maslahah, Rabu (13/3/2024).

Firda membeberkan, diperkirakan pada saat fenomena tersebut melanda itensitas curah hujan di wilayah Jawa Timur, Khusunya Kabupaten Malang akan lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.

Baca juga: Warga Jatim Waspada Cuaca Ekstrem Sampai 3 Maret 2024!

Dikatakan Firda, dari hasil pemantauan yang telah pihaknya lakukan terlihat adanya bibit siklon tedapat pada Samudera Hindia, sehingga mengakibtakan cuaca ektrim. Seperti hujan disertai petir, hujan dengan angin kencang serta gelombang tinggi.

“Saat ini kecepatan angin mencapai sekitar 30 meter per jam. Cuaca ekstrem ini kira-kira akan berlangsung satu minggu ke depan,” ungkapnya.

Dirinya juga menambahkan, wilayah dataran tinggi seperti pegunungan dan perbukitan merupakan salah satu wilayah yang perlu diwaspadai. Lantaran lokasi tersebut berpotensi ketika terjadi hujan lebat dengan durasi cukup lama, dapat berdampak bencana alam.

“Kabupaten Malang kan banyak perbukitan, jadi harus berhati-hati kedepan,” tuturnya.

Baca juga: Harga Komoditi Naik Dampak Cuaca Ekstrem, Jokowi Berikan BLT El Nino

Sebagai informasi, Madden Julian Oscillation (MJO) merupakan gelombang atau osilasi non seasonal yang terjadi di lapisan troposfer. Yang bergerak dari Barat ke Timur dengan periode osilasi antara 30-60 hari, dimana fenomena ini sangat berpotensi terhadap anomali curah hujan di wilayah yang dilaluinya. Bibit siklon merupakan kumpulan embusan awan dari berbagai daerah di area garis khatulistiwa. Selanjutnya awan tersebut berputar dengan cepat, sehingga berpotensi menyebabkan badai. (wul/ono)

disclaimer

Pos terkait