Malang, SERU.co.id – Universitas Brawijaya gelar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Universitas Brawijaya (BIPA UB). Diikuti, 15 mahasiswa asing dari 11 negara, untuk mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Lowokwaru 4 Kota Malang. Kegiatan ini merupakan program kegiatan kelas Immersion Program (Imersi). Diselenggarakan selama 2 minggu, dari tanggal 15 hingga 26 Januari 2024.
Ketua Pelaksana Program Imersi, Fredy Nugroho MHum mengungkapkan, Imersi merupakan salah satu program penguatan BIPA. Melalui program ini, bentuk penguatan materi, sekaligus pengalaman lapangan agar mahasiswa bisa secara langsung, berinteraksi dengan masyarakat asli.
“Kegiatan Imersi merupakan bentuk support, sebagai penguat pembelajaran BIPA. Belajar bukan hanya di kelas, namun dengan program ini mahasiswa juga dapat mempraktikkan secara langsung hasil belajar di kelas kepada masyarakat,” seru Fredy, Rabu (24/1/2024).
Baca juga: Hardiknas 2023, Sutiaji: Merdeka Belajar Cetak Anak Bangsa Jadi ‘Orang’
Fredy berharap, mahasiswa BIPA UB semakin terpacu belajar bahasa Indonesia dan dapat berbagi pengetahuan negara masing-masing dengan siswa-siswi SD di kota Malang.
“Perlu diketahui, program BIPA Universitas Brawijaya (UB) merupakan program yang di dalamnya berisi pembelajaran bahasa Indonesia. Khusus bagi penutur asing, mengenai keterampilan bahasa dan juga mengenalkan budaya yang ada di Indonesia,” harap Fredy.
Fredy menambahkan, mahasiswa BIPA UB juga diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung untuk terus menjaga persahabatan antara Indonesia dan negara pemelajar.
“Adapun tujuan program ini untuk memberikan pembelajaran kepada masyarakat mancanegara atau luar negeri yang ingin mempelajari bahasa dan seni budaya Indonesia. Adanya program ini diharapkan dapat memperkenalkan Indonesia kepada negara-negara di seluruh dunia sehingga tercipta soft diplomacy dengan seluruh negara tersebut,” imbuh Fredy.

Mahasiswa BIPA asal Wako University Jepang, Toranosuke Nakazawa mengapresiasi kegiatan ini. Melalui kegiatan ini, ia mampu berbagi pengetahuan, baik dari segi bahasa maupun budaya.
“Saya merasa dengan kegiatan ini bagus sekali. Sebab, dengan kegiatan ini saya bisa berbagi pengetahuan tentang negara dan budaya saya sekaligus bisa mempraktikkan Bahasa Indonesia yang sudah saya dapat di kelas,” terang Wako.
Baca juga: Puluhan Mahasiswa Asing 4 Universitas Pelajari Teknik Membatik ala Jepang
Senada dengan mahasiswa BIPA asal Tianjin University of Foreign Studies China, Li Landi merasa sangat senang, karena kelas ini dapat menjadi ajang belajar bahasa langsung kepada masyarakat. Serta, menjadi sarana mengenalkan budaya negaranya ke siswa di Indonesia.
“Senang rasanya dengan kegiatan ini. Saya bisa belajar langsung pada masyarakat (siswa-red) di Indonesia. Saya juga bisa berbagi pengetahuan tentang negara saya pada siswa di Indonesia sehingga semakin dikenal oleh siswa Indonesia,” tutur Li.
Mahasiswa 11 negara tersebut, dari Korea Selatan, Jepang, China, Inggris, Yaman, Nigeria, Gambia, Pakistan, Mesir, Tanzania dan Afghanistan. (ws9/mzm)