Penyangga Jembatan Kedungasem Kota Probolinggo Ambrol.

PROBOLINGGO, SERU.co.id – Jembatan Kedungasem sepanjang 18 meter yang dibangun 1978, salah satu jembatan penghubung Kota Probolinggo – Lumajang, Sabtu (2/5/20) sekitar jam 15.00 Wib diketahui penyangganya ambrol.

Disamping peyangganya ambrol, bagian pilar penyangga jembatan sisi tengah juga mengalami kerusakan. Jembatan Kedungasem tersebut di bawah wewenang Kementerian PUPR, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII.

Kabar ambrolnya penyangga jembatan tersebut langsung direspon oleh Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin. Sabtu (2/5/20). Jam 15.30 Wib wali kota langsung menuju lokasi, dan melaporkan ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Kementerian PUPR.

“Atas ambrolnya penyangga jembatan Kedungasem ini, kami sudah laporkan ke Balai Besar. Sebab, jalan ini adalah jalan nasional,” tutur Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin saat di lokasi.

Kami sudah menghubungi Balai Besar sesaat setelah kerusakan ini dilaporkan oleh warga, dan malam ini pihak Balai Besar bersama timnya sudah tiba di Kota Probolinggo. Rencananya akan dipasang penyangga sementara,” ujar Habib Hadi, panggilan akrab wali kota probolinggo ini.

Ia jelaskan, setelah dipasang penyangga, jembatan bisa dilalui kendaraan kecil dan akan dipasang portal agar kendaraan berat seperti truk dan bus tidak melintas.

“Insyaallah untuk pengerjaan penyangga jembatan membutuhkan waktu sekitar 3 minggu. Penyangga ini untuk sementara,” kata wali kota.

Perbaikan penyangga jembatan Kedungasem, di Jalan KH Hasan Genggong, Kecamatan Wonoasih akan dimulai secepatnya, ungkap PPK Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII Kementerian PUPR Rudi Napitupulu, wilayah Probolinggo – Pasuruan saat bertemu Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Wawali Soufis Subri, di lokasi jembatan Kedungasem, Sabtu (2/5/20) malam sekira jam 22.30 Wib.

Ia katakan, untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, sementara jembatan akan diamankan dengan memasang rangka baja dulu, nanti saat hujan deras diberi portal.

“Sementara jembatan diamankan dengan memasang rangka baja, nanti saat hujan deras diberi portal dulu”, ucap Rudi Napitupulu.

Menurut Wawali Subri yang malam itu juga ikut meninjau ambrolnya penyangga jembatan Kedungasem bersama Wali Kota, menyebutkan, bahwa struktur pondasi jembatan untuk tumpuan tengah mengalami penurunan hingga 20 cm. Untuk perbaikan menggunakan baja, diperkirakan akan bertahan sekitar satu tahun.

“Estimasi biaya untuk pembangunan baru kurang lebih membutuhkan Rp 25 M dan itu dari dana APBN,” sebutnya.

Dengan ambrolnya penyangga jembatan yang menghubungkan Kota Probolinggo – Lumajang yang berada di Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih tersebut, arus lalu lintas langsung dialihkan sejak Sabtu (2/5/20) sore oleh Dinas Perhubungan Kota Probolinggo dengan Satlantas setempat.
Pengalihan arus lalu lintas, Kendaraan dari Situbondo-Banyuwangi menuju Surabaya-Malang-Jember dialihkan ke Jalan Lingkar Utara (JLU). Pertigaan Jorongan (arus dari Jember-Lumajang) menuju ke Kota Probolinggo (Jalan KH Hasan Genggong) pun sudah ditutup, dialihkan ke Jalan Prof Hamka.

Kabid Lalu Lintas Angkutan Jalan Dishub Purwantoro menjelaskan, akibat pengalihan arus ini berdampak kemacetan di titik-titik tertentu seperti Gladak Serang dan simpang empat Wonoasih. “Sambil jalan akan dilakukan evaluasi bersama pihak Polres Probolinggo Kota,” katanya.

Malam itu juga nampak Kepala Dinas PUPR dan Perkim Agus Hartadi serta Camat Wonoasih Deus Nawandi ikut mendampingi wali kota Habib Hadi.

Mengantisipasi ambrolnya jembatan lebih parah, semantara jembatan ditutup menggunakan alat seadanya. (Hend)

Pos terkait