Di samping itu, kemampuan dan keterampilan pengelola BUM Desa juga meningkat untuk mengembangkan usaha dengan memanfaatkan potensi/aset desa agar menghasilkan pendapatan dan berkontribusi pada peningkatan pendapatan asli desa. Tujuannya untuk kesejahteraan masyarakat desa.
“Kapasitas tenaga profesional pendamping desa juga meningkat dalam memfasilitasi penyelenggaraan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga dapat berjalan secara efektif dan akuntabel,” ujar Bupati Anna.
Sementara itu, Menteri Desa PDTT RI Prof. (HC), Dr. (HC), Drs. Abdul Halim Iskandar, M.Pd dalam sambutannya menyebutkan investasi SDM yang mahal bisa diukur dengan material. Tetapi apabila diukur dengan nilai, maka yang akan diraih dan masa yang akan ditempuh dengan investasi itu, tidak ada kata mahal.
Baca juga: Gandeng UB, Pemkab Bojonegoro Lanjutkan Program RPL Desa Tingkat S2
Menteri Abdul Halim menegaskan pengabdian kepada masyarakat sebelumnya tak pernah dibayangkan bisa dikonversi menjadi perkuliahan.
“Hari ini telah dibuktikan bahwa mengabdi pun menjadikan kita sarjana dengan tidak banyak tambahan,” ungkapnya.
Program ini, lanjut Menteri, juga merupakan langkah tepat yang diambil Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah yang didukung Rektor UNY dan jajarannya, sehingga program ini bisa terwujud.
“Saya berani menyatakan bahwa hal ini bukan hanya pertama di Indonesia, tetapi yang pertama di dunia,” ucap Menteri Abdul Halim Iskandar.