PROBOLINGGO, Seru.co.idWarga Kota Probolinggo hingga saat ini masih belum ada yang terdeteksi positif terinfeksi virus corona covid-19. Menurut keterangan juru bicara Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Probolingo dr. Abraar HS Kuddah, saat merillis data pantauan Tim Kewaspadaan Covid-19 melalui telekonferensi dengan journalis, Jumat (3/4/20) petang, data hingga saat ini di Kota Probolinggo ada 151 ODP, dan 2 PDP, dan positif terinfeksi 0 (tidak ada).
Data sampai sore ini PDP ada 2 pasien. 1 pasien sudah sembuh dan hasil swab negatif, dan 1 pasien hasil rapid test skrining awal 60%, dikirim ke Surabaya, hasil menunggu sekitar 4-5 hari lagi.
“Sementara jumlah ODP ada 151 dengan rincian 102 masih dalam pemantauan, dan 49 selesai pemantauan, dan yang positif tidak ada (0),” terang dr. Abraar, Jumat (3/4/20) petang.
Terkait dengan hal tersebut, Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin menjelaskan, untuk 1 PDP kita kirim ke Surabaya masih menunggu hasil swab.
“Kalau hasil rapid test skrining awal masih 60%, namun kita nunggu hasil swab. Karena hasil rapid test itu belum tentu positif,” ujar Wali Kota.
Disinggung dampak sosial dari pandemi covid-19, Habib Hadi, panggilan akrab wali kota probolinggo ini mengatakan, untuk antisipasi dampak sosial adanya pandemi covid-19 ini akan dilakukan sesuai arahan dari Presiden RI.
“Yang jelas dengan adanya wabah ini ada bagian-bagian lain yang terdampak. Sekarang bagian-bagian yang terdampak itu masih di data. Masing-masing OPD sudah kita cek. Kita tau, masyarakat menengah kebawah jelas terdampak,” tutur Habib Hadi.
Ia jelaskan, bantuan dari pemerintah untuk warga yang terdampak sudah ada aturannya. Pemerintah akan melakukan bantuan langsung kepada masyarakat yang terdampak dengan melibatkan RT/RW masing-masing kelurahan.
“Agar tidak ada kerumunan warga, bantuan itu nanti diantar langsung kerumah masing-masing warga yang terdampak oleh masing-masing RT/RW dan kelurahan,” jelas Habib Hadi.
Anggaran APBD Kota Probolinggo digeser untuk penanganan Covid-19
Untuk anggaran APBD Kota Probolinggo, Habib Hadi menyampaikan digeser untuk penanganan Covid-19 kepada OPD terkait, RSUD, Dinkes dsb.
Anggaran APBD yang kita geser sesuai dengan pedoman Mendagri dan Menkeu. Anggaran yang kita geser sesuai pedoman Mendagri dan Menkeu adalah anggaran belanja tidak terduga.
Proses pergeseran anggaran tersebut telah dilakukan sesuai petunjuk Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri, jelas Habib Hadi.
Sumber dana yang digeser antara lain belanja tidak terduga, Dana Insentif Daerah (DID), DBHCHT, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Jumlah pergeseran anggaran untuk pencegahan Covid-19, untuk Dinas Kesehatan sebesar Rp 18.434.000.000, sedangkan RSUD Rp 9.894.610.000. Total dana pergeseran untuk penanganan COVID 19 diproyeksikan sebesar Rp 28.328.610.000. “Anggaran ini sudah kita sampaikan seminggu lalu,” pungkas orang nomor satu di kota probolinggo ini.
Telekonferensi itu juga diikuti Sekda drg Ninik Ira Wibawati, Kepala Dinas Kominfo Aman Suryaman, Kepala DKUPP Gatot Wahyudi, Plt Kepala Dinkes dr NH Hidayati, Kalaksa BPBD Sugito Prasetyo, Kepala Dinas Satpol PP Agus Efendi, Kepala Bappeda Litbang Rey Suwigto, perwakilan Polres Probolinggo Kota dan Kodim 0820
Peta sebaran COVID 19 per 3 April 2020 Kota Probolinggo terbagi di lima kecamatan. Dua PDP berasal dari Kecamatan Mayangan dan Kecamatan Kademangan.
Sedangkan sebaran ODP terbanyak di Kecamatan Mayangan (67), disusul Kecamatan Kanigaran (32), Kecamatan kademangan (31), di Kecamatan Wonoasih 13 ODP dan paling rendah di Kecamatan Kedopok hanya 8 ODP. (Hend).