Malang, SERU.co.id – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Malang kembali menggelar ‘Pendidikan Wawasan Kebangsaan Tahun 2023’. Melalui penguatan karakter dan wawasan kebangsaan bagi masyarakat di wilayah Kecamatan Klojen, dalam mewujudkan Malang Kota Bermartabat.
Kepala Bakesbangpol Kota Malang, Dra Rinawati MM mengatakan, pendidikan wawasan kebangsaan harus terus diberikan kepada semua kalangan secara terus menerus. Terlebih di tahun-tahun politik saat ini demi menjaga kondusifitas Kota Malang.
“Kalau semua masyarakat memiliki pemahaman yang sama dalam menjaga kondusifitas wilayah, maka proses Pemilu akan berjalan dengan damai dan sejuk. Sebagaimana tupoksinya, kita mensosialisasikan ini terus-menerus. Contohnya Kecamatan Klojen tak hanya sesekali, tapi beberapa kali secara bergiliran dengan kecamatan lain sesuai kebutuhan,” seru Rina, sapaan akrabnya, di sela acara di Hotel Trio Indah 2, Senin (20/6/2023) malam.
Dengan menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai unsur, mulai dari institusi pemerintah, DPRD hingga TNI. Harapannya, pendidikan wawasan kebangsaan ini menyasar ke semua masyarakat, seperti konstituen, atau yang ikut anggota kepartaian.
“Mereka harus dikuatkan juga wawasan kebangsaannya, karena kita mengkhawatirkan mereka punya fanatisme yang berlebihan terhadap partainya atau terhadap pilihannya. Itu juga bisa menimbulkan potensi gesekan horisontal antar masyarakat,” tegasnya.
Pemilu merupakan suatu proses demokrasi yang sudah diatur dalam undang-undang. Harapannya masyarakat bisa betul-betul menggunakan hak politiknya dengan damai dan cerdas. Dengan tetap menjaga kondusifitas di lingkungannya.
“Jadi pilihannya itu betul-betul yang mempunyai program-program untuk kebaikan dan kesejahteraan di masa depan hingga lima tahun ke depan,” tandasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kota Malang Fraksi PKB Dapil Klojen, Arief Wahyudi mengapresiasi, pendidikan wawasan kebangsaan bagi masyarakat yang digelar Bakesbangpol. Sehingga kondusifitas Kota Malang yang selama ini sudah terbangun tetap terjaga, khususnya di tahun-tahun politik seperti saat ini.
“Tadi ada usulan, agar wawasan kebangsaan diberikan mulai tingkatan dasar. Saya kira bisa kita tindaklanjuti melalui Dandim misalnya, untuk melakukan kerjasama-kerjasama dengan sekolah SD. Kami juga siap terlibat,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Arief, pendidikan wawasan kebangsaan bisa menjadi sarana dalam mencegah terjadinya money politic (politik uang). Pasalnya, untuk mencapai zero money politic merupakan pekerjaan yang sangat berat.
“Melalui pertemuan-pertemuan semacam ini, siapapun dan dilakukan oleh instansi manapun dalam meminimalisir praktek politik uang itu baik. Karena money politic merupakan satu titik awal memilih pemimpin dengan cara yang salah, harus terus disosialisasikan,” tegasnya.
Termasuk TNI-Polri yang netral, juga harus bisa menyampaikan pemahaman terkait dengan bahayanya money politic.
Senada, WS Pasiter Kodim 0833, Letda Inf Arif Setyo Budi mengatakan, wawasan kebangsaan sangat penting untuk generasi penerus bangsa.
Di institusi TNI AD sendiri, termasuk Kodim 0833, sudah menjalankan program Babinsa Masuk Sekolah.
“Pada program Babinsa Masuk Sekolah, para Babinsa menyampaikan terkait wawasan kebangsaan kepada para siswa. Memang tak bisa semaksimal Bakesbangpol, karena masih tugas harian lainnya terkait keamanan,” terangnya.
Menurutnya, kegiatan ini untuk menjaga kedaulatan, memberikan makna atau memberikan warna bahwa Indonesia itu tetap bisa utuh menjaga kedaulatannya.
“Mengisi kemerdekaan itu tidak hanya dengan menikmati begitu saja. Tapi harus diisi dengan hal-hal yang positif hal-hal berkaitan wawasan kebangsaan ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Klojen, Drs Heri Sunarko MSi menyampaikan, ada berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Di antaranya, menurunnya kebanggaan terhadap Pancasila sebagai dasar negara dan Idiologi Nasional. Serta menurunnya rasa cinta tanah air dan bela negara.
“Jadi acara pendidikan wawasan kebangsaan semacam ini sangat penting untuk terus dilakukan kepada seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya. (rhd)