Semarang, SERU.co.id – Pelaku pembunuhan bos air isi ulang di Semarang, Husen telah ditangkap pada Rabu (9/5/2023) dini hari. Saat konferensi pers oleh Polrestabes Semarang, Husen hadir dan menjawab pertanyaan awak media.
Ia mengakui setelah memutilasi korban dalam keadaan hidup dan mencuri uang milik bosnya itu sebesar Rp7 juta. Uang curian itu kemudian digunakan untuk foya-foya, termasuk akan menyewa pekerja seks komersial (PSK).
“Rp7 juta dipergunakan untuk senang-senang, buat makan, rokok, iya (mencari PSK),” ungkapnya.
Husen bahkan lebih mementingkan foya-foya dibandingkan memikirkan urusan jasad korban. Ia baru berpikir menghilangkan jejak pada keesokan harinya. Ia mengambil semen di rumah bosnya dan mengecur korban di celah antarbangunan.
Ia mengaku tega melakukan aksi tersebut lantaran sakit hati dengan bosnya. Husen baru bekerja selama sebulan di depot air isi ulang tersebut. Menurutnya, sang bos kerap melakukan pemukulan saat ia melakukan kesalahan.
“Karena setiap ada salah dan kesalahan kecil pasti dia main tangan contohnya ada pesenan galon harusnya 15 dia bilang cuma 14 atau 13 begitu selesai ngirim dia pulang marah-marah langsung main tangan, padahal dia yang bilang,” jelasnya.
Ia menyebut dirinya tidak berani keluar dari depot itu karena KTP-nya ditahan. Ia menyebut, sang bos mengancam akan membunuhnya jika ia keluar.
Bahkan, ia rela keluar dari pekerjaan sebelumnya dan memutuskan bekerja dengan korban. Hal ini karena korban pada awalnya bersikap baik.
Sebelumnya, kasus ini berawal dari aduan istri korban yang mencari suaminya karena sudah empat hari tidak pulang ke rumah. Toko korban dibuka paksa dan istri korban menemukan gundukan cor semen dan mencium bau busuk yang menyengat.
Pada gundukan cor semen itu terlihat kaki manusia terjuntai sehingga dilaporkan kepada polisi. Dari hasil otopsi, terungkap jika pelaku melakukan penganiayaan terhadap korban sebelum akhirnya tewas.
Polisi berhasil menangkap pelaku yang melarikan diri. Hadiah timah panas terpaksa diberikan karena pelaku mencoba kabur saat polisi sedang mencari barang bukti yang dibuang ke jurang. (hma/rhd)