Tempat Wisata Eksploitasi Sawah, Stok Beras Ancam Warga Batu

Stok beras kurang, warga Batu kelimpungan. (ilustrasi)

Batu, SERU

Imbas eksploitasi besar-besaran dunia wisata di Kota Batu mulai berdampak pada masyarakat. Lahan hijau yang semakin habis bakal mengancam stok persediaan beras yang ada. 

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Batu, Wiwik Nuryanti, mengatakan, jika banyaknya tempat pariwisata berdampak dengan menyusutnya lahan pangan di Kota Batu. Secara rinci hasil pertanian padi petani Kota Batu tiap tahun mencapai 9.561 ton dari 226 hektar. “Jika dihitung hanya 6 bulan saja, hasil itu akan habis dikonsumsi oleh warga Kota Batu. Sehingga stok kebutuhan beras tak mungkin bisa mengecover seluruh kebutuhan warganya,” keluh Wiwik, Selasa (8/10/2019). 

Lahan hijau mulai habis, eksploitasi ancam ketersediaan beras bagi warga Kota Batu. (ilustrasi)

Wiwik mengungkapkan dari hasil total produksi dalam kurun waktu 1 tahun itu sangat jauh dengan kebutuhan masyarakat Kota Batu yang berjumlah 215 ribu jiwa dengan total kebutuhan beras pertahun mencapai 19.674 ton.

Untuk itu, dia berkonsultasi kepada Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita. Kementerian menyarankan supaya melakukan perdagangan antar daerah demi memenuhi kebutuhan pangan di Kota Batu. “Kami sendiri juga berharap Pemkot Batu bisa memperluas sawah yang memproduksi beras dengan memperhitungkan pembangunan pariwisata buatan,” harap Wiwik.

Kepala Dinas Pertanian Kota Batu, Sugeng Pramono, ketika dikonfirmasi membenarkan jika adanya penyusutan lahan pertanian di Kota Batu yang beralih fungsi. Sebelumnya lahan persawahan namun sekarang menjadi permukiman dan tempat wisata. “Datanya saya belum tahu. Namun dilihat secara kasat mata juga sudah terlihat jika lahan pertanian menyusut,” singkat pria berkacamata. (lih/rhd) 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *