Perguruan Tinggi Taiwan Tawarkan Beasiswa Kuliah Bagi Mahasiswa Indonesia

Animo calon mahasiswa yang ingin berkuliah di Taiwan. (rhd)

• Jalin kerjasama dosen dan mahasiswa UMM

Kota Malang, SERU – Kali kedua, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pameran pendidikan dengan Taiwan. Kali ini mengusung tajuk Taiwan Higher Education Fair 2019, di Gedung Kuliah Bersama (GKB) 4 lantai 9 Kampus UMM 3, Jumat (8/11/2019).

Bacaan Lainnya

Kali ini diikuti 15 kampus negeri dan swasta dari Taiwan, diantaranya Asia University, China Medical University, Nasional Yunlin of Science and Technology, Tamkang University, Chinese Culture University, Chung Hua University, Shih Chien University, WuFeng University, FuJen Catholic University, National Taiwan University of Science and Technology, National Sun Yat-sen University, National Quemoy University, TECSID, Jin Wen University of Science and Technology, dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

MoA antara perguruan tinggi Taiwan dengan UMM. (rhd)

“Ini kali kedua UMM bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi dari Taiwan, yang dimotori oleh Asia University. Melalui kegiatan ini, memberikan banyak informasi kepada calon mahasiswa dari Indonesia terkait pendidikan di Taiwan. Pun termasuk program Scholarship, baik umum maupun dosen dan mahasiswa UMM,” jelas Wakil Rektor I UMM, Prof Dr Syamsul Arifin MSi, usai membuka acara, kepada SERU.co.id, Jumat (8/11/2019).

Tak hanya itu, kerjasama UMM meliputi join research, student exchange, faculty exchange, dan lainnya. “Ada beberapa dosen UMM mengambil master, PhD di Taiwan, karena kerjasama ini. Jadi MoU sebenarnya sudah lama, tinggal beberapa MoA atau SPK saja. Masalah teknis saja,” tambah Syamsul.

Alasan dipilihnya Taiwan, dan negara Asia lainnya, lantaran UMM melihat kemajuan negara-negara Asia tak ketinggalan dengan pendidikan Eropa, Australia, dan Amerika. Terlebih Indonesia merupakan bagian dari Asia, sehingga sudah sepatutnya terjalin kolaborasi saling menguatkan.

Perwakilan perguruan tinggi Taiwan yang menawarkan beasiswa. (rhd)

Salah satu dosen Hubungan Internasional UMM, Gonda Yumitro, mengaku mendapatkan banyak kemudahan ketika mengikuti Research Fellow dari Asia University selama 6 bulan. Dia mendapatkan beasiswa free biaya kuliah dari pemerintah Taiwan. Besarannya tergantung program yang diambil.

“Tinggal mencari biaya hidup saja. Sebagian besar dosen atau mahasiswa untuk mencari tambahan biaya hidup, ambil pekerjaan seperti jaga toko sehari Rp 500 ribu, atau Rp 1 juta untuk Sabtu-Minggu. Padahal untuk asrama kampus hanya Rp 1,5 juta. Biaya transportasi juga sangat murah, Rp 50 ribu sebulan masih sisa. Budaya dan disiplinnya sangat maju,” cerita Gonda.

Sementara itu, Direktur Asia University, Yinghuei Chen, mengatakan, pemerintah Taiwan terbuka dalam pendidikan bagi semua negara. Alasan dipilihnya beberapa tempat di Indonesia, lantaran mahasiswa asal Indonesia, khususnya Malang, sangat serius dalam meningkatkan pendidikan untuk masa depan. “Antara kampus negeri dan swasta di Taiwan tak ada beda. Minat mahasiswa Indonesia sangat tinggi. Termasuk mahasiswa dari Malang. Biaya kuliah dan biaya hidup sangat murah dibandingkan negara lainnya,” jelas Chen, sapaan akrabnya. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *