Jadi Pesantren Tangguh, Ponpes An Nur 1 Siap Mulai Pembelajaran

Kesiapan Ponpes An Nur 1 sebagai Ponpes Tangguh. (ist)

Bacaan Lainnya

Malang, SERU.co.id –  Pondok Pesantren (Ponpes) An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang, menjadi salah satu model pendidikan berbazis karakter. Ponpes modern ini memiliki kelebihan dalam penguasaan bahasa asing, baik Bahasa Arab maupun Bahasa Ingris. Selain itu, Ponpes ini memiliki kelebihan dalam pertahanan melawan penyebaran Covid-19, lantaran mampu menerapkan protokol kesehatan dengan maksimal.

Anggota Komisi E DPRD Jatim, Dr. Sri Untari Birowarno MAP mengatakan, An Nur merupakan model Pesantren Tangguh yang patut menjadi percontohan bagi ponpes lainnya. “Saya melihat di sini sangat bagus dan patut menjadi contoh bagi pesantren lainnya. Penerapan standart kesehatan ketat, membuat orang tua merasa nyaman menitipkan putra dan putrinya untuk belajar di An Nur,” tutur Sri Untari, saat mengunjungi Ponpes An Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang, Selasa (30/6/2020) kemarin.

Tak hanya itu, karantina mandiri sebenarnya paling tepat ada di Ponpes, senyampang masuknya dilakukan secara ketat dan dengan prosedur yang benar, maka di pesantren akan lebih aman. Apalagi santri di An Nur diberdayakan untuk membuat jamu probiotik dari santri jurusan tata boga dan membuat masker dari jurusan tata busana.

Anggota Komisi E DPRD Jatim dengan Pengasuh Ponpes An Nur 1. (ist)

“Saya mendengar langsung pemaparan dari pengasuhnya, bahwa orang tua santri yang meminta agar anak-ananya kembali ke pondok, dan secara bertahap dengan disiplin tinggi, para santri dipersilahkan ke kembali,” ucap Sri Untari.

Pembelajaran di An Nur baru diberlakukan untuk pelajaran agama dan pembelajaran kelompok. Sedangkan pendidikan formal masih belum dilakukan. Pengasuh An Nur 1, KH Fahrurozi  mengatakan, di lembaganya ada Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), Madrasah Aliyah (MA), SMA, dan SMK ada Ma’had Ali.

“Semua santri wajib berada di pondok. Yang boleh tidak di pondok, hanya siswa MTs Aliyah dengan radius 5 km dari pondok. Bagi santri di Malang Raya sudah masuk mulai 15 Juni, bagi santri luar Malang dan Jatim, masuknya harus sehat dan sudah karantina di rumah 14 hari,” terang KH Fahrurozi

Selain itu, lanjut KH Fahrurozi, juga dilakukan rapid tes kepada santri secara sampling, untuk memastikan santri tetap dalam kondisi sehat. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *