Pemkot Malang Mantapkan Kota Malang Ramah Lansia

Walikota Malang Sutiaji berikan pengarahan dalam Musrenbang Lansia. (ist)

Malang, SERU.co.id – Walikota Malang, H. Sutiaji membuka sekaligus memberikan pengarahan terkait musrenbang lansia, di Hotel Savana Malang, Senin (17/2/2020). Turut hadir pula Wakil Walikota Malang, H. Sofyan Edi Jarwoko yang juga Ketua Komda Lansia Kota Malang, serta narasumber dari Universitas Muhamadiyah, dan segenap kepala perangkat daerah kota Malang.

Sutiaji menyampaikan Undang-undang nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut Usia merupakan landasan hukum dalam upaya untuk peningkatan kesejahteraan sosial lanjut usia, yang diarahkan agar lanjut usia tetap dapat diberdayakan, sehingga berperan dalam kegiatan pembangunan dengan memperhatikan fungsi, kearifan, pengetahuan, keahlian, keterampilan, pengalaman, usia, dan kondisi fisiknya, serta terselenggaranya pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial lanjut usia. “Lanjut usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara,” tuturnya.

Bacaan Lainnya
Bersama para lansia Kota Malang. (ist)

Disebutkan pria nomor satu di jajaran Pemkot Malang ini, dibidang sosial telah diberikan bantuan pemenuhan kebutuhan pokok bagi lanjut usia tidak potensial (untuk 200 lansia setiap orang mendapat 10 paket dalam 1 tahun). Masing-masing lanjut usia dapat paket berupa 10 kg beras premium, 1 dos susu lanjut usia, 2 bungkus biscuit marie susu. Bantuan lanjut usia (BANTU LU) tahun 2019 mendapat bantuan jaminan sosial sebesar Rp 200.000/bulan untuk 23 orang lansia selama 12 bulan.

Selain itu, bantuan family support adalah bantuan bagi lanjut usia potensial non keluarga di dalam rumah tangga untuk menunjang aktifitas lanjut usia di rumah  tangga melalui bantuan cash transfer sebesar Rp 300.000/lansia diberikan kepada 57 lansia. Sosial home care (bantuan sebesar Rp 1.200.000/orang untuk 1 tahun diberikan kepada 250 lansia), pembinaan lanjut usia melalui kelembagaan dan pembinaan Karang Werdha per kecamatan, lomba administrasi dan kawasan ramah lansia.

Melalui Musrenbang Tematik, lanjut Sutiaji, maka segala kegiatan yang masuk dalam program RKPD (Rencana Kerja Pembangunan Daerah) 2021 akan lebih fokus. Sehingga setiap kecamatan akan disesuaikan kebutuhannya.

“Berbicara Musrenbang Tematik, ini kan lebih fokus. Kalau membahas anak ya anak, remaja ya remaja, lansia ya kita bahas juga. Apa sih sebetulnya yang diperlukan, itu nanti diakumulasi menjadi instrument yang masuk ke RKPD 2021,” jelas pria penghobi badminton ini.

Berikan bantuan secara simbolis. (ist)

Sutiaji juga berharap dengan Musrenbang Lansia ini diharapkan dapat menjaring aspirasi dan melibatkan secara aktif dan partisipatif dalam pembangunan. Untuk itu perlu meningkatkan kualitas diri, bentuk konstribusi dan peran serta lanjut usia dalam kancah pembangunan.

Sementara itu, Sofyan Edi Jarwoko sebagai Ketua Komda Lansia Kota Malang mengatakan, salah satu tujuan utamanya menjadikan Kota Malang yang ramah lansia. Selama ini, beberapa program yang sudah ada dijelaskannya, mulai dari Rantang Kasih, Posyandu Lansia, hingga yang terbaru Sekolah Lansia.

Dimana di Sekolah Lansia ini, para warga dapat memanfaatkan fasilitas dan layanan untuk meningkatkan aktivitas lansia lebih positif. Salah satunya, bagaimana mengetahui ketahanan tubuh dan tulang. “Sekolah Lansia yang ada di RW 9 Kelurahan Pisang Candi itu sangat kita apresiasi, terlebih dilakukan dengan mandiri, dengan biaya sendiri. Banyak hal yang sudah dilakukan, dan ini kesempatan yang baik untuk memberikan program lansia ke depan semakin baik,” paparnya. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *