Laode M. Syarif Dukung Kota Malang Jadi Pusat Peradaban Anti Korupsi

Kota Malang, SERU

Belajar dari di-orange-kannya beberapa legislatif dan eksekutif dari Kota Malang beberapa waktu lalu, Wakil Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI, Laode M. Syarif mengajak Kota Malang harus menjadi pusat peradaban anti korupsi di tingkat nasional dan internasional.

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikan Laode, di sela-sela sambutannya pada Pembukaan Roadshow Bus KPK Jelajah Negeri Bangun Antikorupsi di halaman depan Balaikota Malang, Jumat (6/9/2019) pagi. “Mengapa demikian, karena kita belajar dari masa lalu, jika kita pernah tergelincir, insya allah kedepannya kita tidak akan terpeleset pada jurang yang sama” seru Laode.

Pemberian cenderamata. (ist)

Laode juga mengapresiasi Kota Malang, karena telah 100 persen menyampaikan LHKPN kepada KPK. Apresiasi lainnya yang juga diberikan untuk Kota Malang adalah dengan dilaksanakannya pendidikan karakter sejak usia dini. Laode berharap, agar Kota Malang bisa menjadi kota percontohan di Indonesia untuk pelaksanaan pendidikan antikorupsi, seperti halnya pelaksanaan pendidikan karakter masyarakatnya.

“Hal tersebut sejalan dengan tujuan kampanye antikorupsi yang dilakukan oleh KPK, bukan saja hanya melakukan kampanye biasa, namun kami berupaya menanamkan nilai-nilai antikorupsi kepada masyarakat. Tentu, Program Pendidikan Karakter yang dilakukan oleh Pemkot Malang merupakan dasar dari pembentukan akhlak yang tujuannya juga bisa membentuk karakter antikorupsi,” tambah Laode.

Ragam permainan di area roadshow KPK. (ist)

Senada, Walikota Malang, Sutiaji, menyampaikan dukungannya dengan segala program kegiatan yang dilaksanakan oleh KPK RI. “Insya Allah Kota Malang akan terus berupaya memperbaiki diri dan berbenah dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang antikorupsi, seperti tujuan kampanye KPK pada kegiatan hari ini” kata Sutiaji.

Dengan dilaksanakannya Roadshow ini di Kota Malang, lanjut Sutiaji, akan menjadi motivasi serta inspirasi bagi Kota Malang untuk dapat terus belajar menjalankan e-goverment yang bersih. Sutiaji berharap agar sosialisasi dapat terus dilakukan, sehingga praktek korupsi di Kota Malang dapat terus kita musnahkan. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *