L2DIKTI Wajibkan Mahasiswa Miliki Soft Skill Untuk Menangkan Persaingan


Kota Malang, SERU

Sekretaris L2DIKTI Wilayah VII, Dr Widyo Winarso MPd, mengatakan IPK tinggi tidak cukup dalam memenangkan persaingan saat ini. Namun kecakapan tambahan terhadap tersebut sangat membantu dalam memenangkan persaingan dunia usaha dan dunia industri (du-di).

Bacaan Lainnya

“Banyak pembelajaran yang bisa didapatkan sebagai tambahan kecakapan tersebut. Seperti ekstrakurikuler, UKM, dan lainnya. Maka secara teoritis, kemampuan akademik, kompetensi dan ketrampilan menjadi kolaborasi yang mumpuni sebagai senjata generasi milenial. Ini sudah menjadi keharusan, bukan lagi pilihan,” seru salah satu dosen ITS ini, kepada 1.107 mahasiswa baru (maba) dalam Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) di Kampus I ITN Malang, Senin (9/9/2019). 

Para maba menyimak pemaparan pemateri. (rhd)

Disebutkan Winarso, perusahaan saat ini mencari pekerja yang memiliki kecakapan berkomunikasi, kemampuan bekerjasama dan soft skill lainnya, yang diperoleh dari luar bangku kuliah. Winarso mencontohkan, ketika mahasiswa ikut ajang Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM), mahasiswa bakal mendapatkan skill berkomunikasi dan bekerja sama yang baik.

“Kalau jadi mahasiswa kuliah pulang kuliah pulang (kupu-kupu) dapat apa? Karena perusahaan itu melihat soft skill. Mahasiswa yang pandai dan berhasil ikut PIMNAS, rata-rata memiliki soft skill tersebut. Apalagi reward yang diberikan kampus kepada mahasiswa yang menang PIMNAS, diberikan poin sks setara dengan pembuatan skripsi. Jadi output dan outcomenya jelas,” terang Winarso.

Dengan mengikuti Program Kegiatan Mahasiswa (PKM), lanjut Winarso, mahasiswa dapat mengampu beragam soft skill, seperti penalaran dan kreativitas; minat bakat dan organisasi; kewirausahaan dan kesejahteraan; kepemimpinan, kebangsaan, spiritual; internasionalisasi; pengembangan karir dan tracer study.

Sementara itu, komitmen ITN Malang dalam mengusung generasi berprestasi tanpa narkoba, patut diapresiasi. Pasalnya, ITN akan terus mengawal para mahasiswanya agar terhindar dari narkoba dalam beragam cara. Sejak maba hingga lulus kuliah. “Para maba akan terus dikawal hingga selama menempuh studi di ITN Malang. “Ada sedikit perubahan dengan tahun sebelumnya. Sejak tahun pertama kita saring, hingga tahun kedua tetap kita awasi. Dan selanjutnya tetap kita kawal,” seru Rektor ITN Malang Dr. Ir. Kustamar, M.T, dihadapan mahasiswa baru pilihan hasil seleksi 1.554 pendaftar.

Pelepasan balon sebagai simbolis pembukaan PKKMB ITN. (rhd)

Disebutkan Kustamar, para mahasiswa nantinya akan di tes urine menggunakan metode sampling secara berkala. “Selain itu, berbagai upaya preventif lainnya akan diberikan, seperti pembekalan wawasan anti narkoba,” tandas mantan Wakil Rektor I periode sebelumnya ini.

Perku diketahui, dalam PKKMB tingkat Universitas, diberikan pendidikan bela negara selama dua hari. Selanjutnya, pengenalan kehidupan kampus tingkat fakultas juga selama dua hari. Pada hari pertama PKKMB, para maba ITN dibekali wawasan terkait dengan kehidupan kampus oleh Sekretaris Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Dr Widyo Winarso MPd dan Walikota Malang Sutiaji. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *