Komisi C Ajak Pemkot Tinjau Langganan Banjir Sisir

• Warga sering mengeluh, tiap hujan deras selalu terdampak banjir

Batu, SERU.co.id – Sering menjadi langganan banjir, Jalan Semeru, Kelurahan Sisir mendapat perhatian serius dari Komisi C DPRD Kota Batu. Mereka pun mengajak Pemkot Batu untuk meninjau lokasi dan mencari solusi mengatasi masalah yang sering dikeluhkan oleh warga RW 6,7 dan 8, Selasa (4/2/2020).

Bacaan Lainnya

Sekitar jam 9 WIB, rombongan pun berkumpul di depan Kantor Kelurahan Sisir. Beberapa perwakilan Pemkot Batu seperti Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso, Sekretaris Daerah (Sekda) Zadiem Efisiensi, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Camat Batu, Lurah Batu dan lainnya.

Menurut anggota Komisi C DPRD Kota Batu, Didik Subiyanto, ia sering mendapatkan pengaduan dari masyarakat ketika hujan deras turun. Mereka was-was takut terjadi banjir, sebab banjir sudah beberapa kali menerjang hingga masuk ke rumah warga. “Makanya peninjauan ini langsung kami lakukan dengan mengajak dinas terkait. Tujuannya supaya ada pembenahan dan solusi bersama supaya masyarakat tidak terdampak terus,” ungkap politisi Partai PKB yang rumahnya berdekatan dengan lokasi banjir.

Bahkan ia pun juga khawatir setiap hujan, sebab air luberan sungai juga memenuhi jalan. “Bukan hanya warga, tapi juga membahayakan pengendara. Harapan saya dinas terkait segera membenahi drainase dan mencari solusi agar tidak banjir tiap hujan deras turun,” harap Kaji Bianto.

Setelah meninjau bersama, mereka pun langsung melanjutkan dengan rapat koordinasi membahas penyelesaian masalah banjir di ruang rapat Kelurahan Sisir.

Punjul Santoso mengatakan, jika pemkot sudah berkoordinasi untuk menjawab keluhan warga. Bahkan warga juga sudah 4 kali mengadu masalah banjir kepada pemkot. “Kita langsung evaluasi, bagaimana solusi menyelesaikan banjir depan kantor kelurahan. Hari ini kami aksi setelah meninjau kondisi yang terdampak banjir. Tadi saya meminta Pak Himpun, Kepala Dinas PUPR Batu agar ada tindakan,” jelas Punjul.

Apalagi ada keinginan dari dewan supaya tidak terlalu lama mengatasi masalah, jangan sampai masalah ini berlarut-larut. Punjul membenarkan jika ada pendangkalan sungai. Akibatnya air tidak tertampung dan air meluber.

Turunkan: Pemkot Batu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Batu langsung menurunkan alat berat di drainase depan Kelurahan Sisir, Kecamatan Batu. (rka)

Di tempat yang sama, Kadis PUPR Kota Batu Himpun, berjanji hari ini mendatangkan alat berat untuk mengangkat pendangkalan dan perbaikan saluran air. Fokus PUPR, bukan titik banjir tapi sebagian besar penyebabnya di saluran atas. “Saya perintahkan petugas memantau, kroscek dan menyisir dari atas. Penyebab selain pendangkalan, menurut saya berkurangnya resapan air dan berkurangnya pepohonan,” ucap Himpun.

Karena drainase lama, akhirnya tidak bisa menampung air. Ada perbedaan volume air dahulu dan sekarang, saat ini volume air jauh lebih banyak karena minim resapan. “Perkembangan zaman, kami tidak berfikir sejauh ini. Sekarang banyak yang berubah. Volume air semakin besar, sebab resapan air berkurang. Intinya kita tindak lanjuti,” tambahnya.

Selain memecah air di saluran atas, melebarkan selokan merupakan hal yang wajib didahulukan. Kondisi di lokasi, saluran air di atas lebih lebar dari pada di bawah. “Kita lebarkan, secepatnya kita bangun block curvet. Dan memperbaiki saluran yang buntu,” paparnya.

Lalu, Lurah Sisir, Sasongko Fitra Adhitama, membenarkan jika banjir sering terjadi dan warga sudah beberapa kali mengadu. Sasongko berpendapat jika penyebab utama banjir yaitu saluran ke sebelah timur tidak bergerak. “Untuk pembongkaran jembatan segera saya sampaikan ke warga. Ini juga demi menyelesaikan masalah. Nanti jembatan akan ditinggikan,” ucap Sasongko.

Salah satu warga terdampak, Asep Ghozali warga RT 3 RW 8, Kelurahan Sisir menerangkan kalau menjadi langganan banjir sejak 2011 silam. Total hampir 11 kali air memasuki rumahnya. “Sudah sering mas, kalau hujan deras kami khawatir, takut air masuk ke rumah. Musim hujan tahun ini saja sudah dua kali. Dugaan saya ada selokan air yang dicor, sehingga resapan air berkurang,” timpalnya.

Belum lagi ada bangunan di dasar saluran air berupa batu yang tertata dengan kawat. Hal itu membuat sungai lebih dangkal dan air cepet meluber. “Ya gak tau siapa yang membangun, kebijakan pemerintah atau apa? Prediksi warga seperti itu. Lalu banyak gorong-gorong lama yang sudah kurang layak dan lebar,” tutupnya. (rka/rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *