Gandeng Isbon, Aviwkila Luncurkan Album ‘Lahir’

Malang, SERU.co.id – Berawal dari kepedulian dan apresiasi terhadap para pejuang pandemi Covid-19, baik di luar dan di dalam rumah. Aviwkila, band pasutri Uki Daud (Uki) dan Thana Ajeng Purishita (Ajeng), menciptakan sebuah lagu ‘Doa Untuk Kamu’, untuk memotivasi orang-orang yang berjuang karena pandemi Covid-19.

Dalam perkembangannya tak hanya sebuah lagu, namun sebuah album ‘Lahir’ berisikan delapan buah lagu, yakni Melihat Kamu; Kekal; Lahir; Jangan Marah Dulu; Doa Untuk Kamu; Apa Kabar Mantan; Jangan Takut Bermimpi; dan Bonus Track: Jingle Song Istana Boneka (Acoustic). Musik ber-genre pop acoustic ini siap dinikmati para Aviwers (fans Aviwkila, red) maupun penikmat musik Indonesia.

Bacaan Lainnya
Penampilan Aviwkila dengan beberapa lagu dari album ‘Lahir’. (rhd)

“Album Lahir ini dibuat diluar rencana seperti album pada umumnya. Ceritanya, kami biasa membelikan boneka untuk anak kami Naura di Istana Boneka (Isbon). Kami sudah lama kenal baik dengan ibu Susan, pemilik Isbon. Kami ngobrol-ngobrol, dan jadilah kerjasama album ini,” cerita Uki, diamini Ajeng, pasutri yang saat ini trending di YouTube.

Album “Lahir” hadir dengan kemasan fisik yang cantik disertai boks eksklusif didalamnya. Selain Compact Disc, ada bandana, pouch Aviwkila spesial desain ISBON dilengkapi hand sanitizer, hand soap, tisue basah maupun kering, masker non medis dua buah, gantungan pintu dan lainnya.

“Lengkap dengan standar protokol kesehatan lho. Cukup terjangkau hanya Rp 249.000. Bisa didapatkan di semua cabang Isbon seluruh Indonesia. Kalau untuk di Malang, bisa didapatkan di Isbon Borobudur, Sawojajar dan Wilis,” imbuh Ajeng.

Membongkar boneka Isbon untuk menemukan album Aviwkila. (rhd)

Dikisahkan, pasangan yang mulai menyatu dan bongkar pasang dalam beberapa band sejak tahun 2006 ini, sempat memulai kariernya lewat ajang pencarian bakat Rising Star Indonesia 2014, duo Uki dan Ajeng. Hingga keduanya resmi ke pelaminan dan diberikan momongan Naura. Kemudian selama 2 tahunan ini, Aviwkila mulai memilih beberapa saluran medsos sebagai ajang ekspresi dan sumber penghasilan.

Walikota Malang Sutiaji, hadir ditemani Widayati Sutiaji beserta ketiga putra-putrinya, mengapresiasi album Lahir. Menurut Sutiaji, kesuksesan pasutri Aviwkila ini akan kembali mengangkat Malang sebagai barometer musik Indonesia. “Hampir 2 tahun meniti karir hingga menjadi sukses seperti ini memang tak mudah. Asal komitmen dan tahu caranya,” ungkap Sutiaji.

Menurutnya, dengan membangun idealisme, mengerti cara dan strategi, dan pantang mundur untuk sama-sama mengisi, menjadi sebuah resep membangun kesuksesan. “Apapun kondisinya, siapapun dia, tentu jika komitmen dan berjuang maksimal akan membawa hasil. Kita doakan Aviwkila bisa lebih berkembang di blantika musik nasional dan dunia,” imbuh Sutiaji, sembari berpesan untuk membawa nama Malang.

Sementara, pemilik Istana Boneka, Susan, mengaku kerjasama Isbon dengan Aviwkila tak terduga. “Semangat juangnya Aviwkila cukup tinggi. Mungkin berkat kesamaan berjuang di masa pandemi Covid-19 ini, maka kami bersedia memproduseri album Lahir,” cerita Susan, yang mengaku juga terdampak akibat Covid-19, dimana sekitar 50-an toko ditutup, dan menyisakan 33 toko tetap beroperasi. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *