UB Produksi VTM Mandiri, Wadah Uji Swab Virus Covid-19

Malang, SERU.co.id – Ketersediaan Viral Transport Medium (VTM) beberapa waktu lalu sempat langka di pasaran. Selain banyaknya permintaan, kapasitas produksinya pun terbatas, hingga harga melambung cukup tinggi. Untuk mengatasi kelangkaan VTM di wilayah Malang Raya, Universitas Brawijaya melalui Fakultas Kedokteran (FK) telah berhasil memproduksi VTM, di Laboratorium Mikrobiologi secara mandiri.  

Fungsi VTM ini sebagai wadah untuk menjaga virus sampel usap (swab) hidung dan tenggorok, agar tetap hidup hingga pemeriksaaan laboratorium dilakukan. Sampel swab dibutuhkan untuk menegakkan diagnosa positif Covid-19.

Bacaan Lainnya

“UB telah memproduksi lebih dari 1000 VTM. Total sementara, UB memproduksi 1500 VTM. Untuk Satgas Covid-19 UB sendiri sudah mencapai 500 tube. VTM ini sendiri digunakan oleh beberapa rumah sakit di Kota Malang, diantaranya RS Saiful Anwar (RSSA), dan RS Universitas Brawijaya (RSUB),” jelas Kepala Laboraotorium Mikrobiologi FK UB, Dr dr Dwi Yuni Nur Hidayati, MKes.

Proses pembuatan VTM sendiri cukup singkat. Dalam waktu 2 hari, Lab Mikrobiologi sudah berhasil memproduksi VTM termasuk sterilisasai bahan hingga siap digunakan. Saat ini, analis yang membuat VTM sedang diperbantukan di RSUB untuk pengerjaan lab uji swab Covid-19.

Pengambilan sampel sendiri dilakukan dengan menggunakan aplikator berbahan dakron atau rayon. Bentuknya hampir seperti cotton bud atau pembersih telinga. Sampel ini kemudian dimasukkan ke dalam VTM dan disimpan di lemari pendingin sampai waktu pengujian laboratorium dengan menggunakan Real Time Polymerase Chain Reaction (RT PCR).

Menurut Humas RSUB, M Jauhar Efandry, RSUB telah mulai melakukan pemeriksaan sampel swab dari RS rujukan di Malang Raya. Untuk uji swab sendiri, RSUB sudah mulai beroperasi sejak awal minggu ini. Ketersediaan VTM dan RT PCR di RSUB akan memudahkan pemeriksaan, sehingga hasil yang didapat juga lebih cepat.

“RSUB telah menerima lebih dari 100 sampel dan hanya menerima kiriman sampel dari rumah sakit lain dengan pengantar dari Dinas Kesehatan. Hasil RT PCR akan langsung diserahkan kembali ke Dinkes,” terangnya. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *