Peduli Napi Asimilasi & Masyarakat, Lapas Klas 1 Malang Bagikan Sembako & APD

Pembagian sembako kepada masyarakat tidak mampu di sekitar lapas. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas 1 Lowokwaru Malang melaksanakan program Jatim Peduli, dengan kegiatan bhakti sosial dalam rangka Peduli Covid-19 dan HUT Pemasyarakatan ke-56, kepada masyarakat dan napi asimilasi berupa pembagian masker gratis, sembako dan APD, Selasa (21/4/2020).

“Dalam kegiatan bhakti sosial bersama ini, kami menggunakan sumber anggaran sumbangan sukarela dari anggota Lapas, rekan-rekan tenis lapangan di Brawijaya Tenis Family (BTF), dan beberapa pihak lainnya,” jelas Kalapas Klas 1 Malang, Anak Agung Gde Krisna, kepada SERU.co.id.

Bacaan Lainnya
Pembagian sembako kepada masyarakat tidak mampu di pinggir jalan. (rhd)

Dalam baksos kali ini, selain 150 paket sembako berisi 5 kg beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula dan mie instan, bantuan yang diberikan berupa 300 masker dan puluhan liter hand sanitizer dan disinfektan hasil karya Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lowokwaru. “APD seperti masker, hand sanitizer, disinfektan itu buatan WBP sini, yang sudah pernah dikirim ke Kalimantan, Bali, Madura, Jogja, dan lainnya. Ini bagian dari tujuan mereka diberi pembinaan, selain produktif, agar saat keluar memiliki skill,” beber Agung, sapaan akrabnya.

Disebutkan Kalapas, baksos kali ini menyasar 3 titik kegiatan. Diantaranya depan Lapas, Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) dan Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Ngajum. “Untuk di depan Lapas, kami membagikan sembako bagi masyarakat tidak mampu, seperti tenaga kebersihan, security perumahan, ojol, dan masyarakat yang ada di sekitar lapas. Serta pembagian masker gratis kepada pengguna jalan yang melintas depan Lapas,” imbuh Agung.

Selanjutnya, rombongan menuju ke RSSA Malang untuk melakukan pembagian hand sanitizer, sabun cair dan masker untuk tenaga medis di RSSA. Dilanjutkan perjalanan menuju Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) di Ngajum. “Kami juga membagikan sembako bagi WBP yang melaksanakan asimilasi dan tetap tinggal di rumah. Dengan pemberian bantuan ini, diharapkan mereka tidak melakukan tindakan pelanggaran pidana. Selain WBP, juga diberikan bagi masyarakat sekitar SAE Ngajum,” terang Agung.

Bagikan masker gratis kepada pengguna jalan dan ojol (rhd)

Menanggapi adanya napi asimilasi yang melakukan tindakan kejahatan, Kalapas Klas 1 Malang, Anak Agung Gde Krisna, menegaskan hal tersebut tidak sepenuhnya benar. “Yang perlu digarisbawahi, tidak semua kejahatan yang terjadi di masyarakat saat ini itu dari pelaku yang mendapatkan asimilasi. 1-2 mungkin iya, karena terdesak kebutuhan ekonomi, lantaran urusan perut ini menjadikan nekat,” tegasnya.

Ditambahkannya, program asimilasi diberikan Bapas kepada 450 WBP Klas 1 Malang asal Malang Raya, Pasuruan, Sidoarjo, dan Surabaya, sebagai upaya pencegahan Covid-19 dengan melaksanakan pidana di rumah, atau dititipkan kepada keluarga masing-masing dengan pengawasan TNI-POLRI, dan elemen masyarakat setempat. “Selama ini WBP asimilasi mendapatkan pembinaan skill dan keagamaan dari pemuka agama, sebagai bekal kembali ke masyarakat,” tandasnya. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *