FOLLOW UP PEMERINTAH DALAM PENGEMBANGAN UMKM SELAMA PANDEMI COVID 19


NAMA: MIKRAJUL MUKMININ
JURUSAN: EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

Indonesia saat ini sedang menghadapi berbagai macam ancaman yang menjadikan potensi indonesia menurun dalam bidang ekonomi,sosial dan lainya  sehingga arus pengembangan hal tersebut terpotong diakibatkan munculnya corona virus desease 2019 ( covid 19 ). Sehingga hal ini akan menurunkan kekuatan dari UMKM yang ada di indonesia karena pada intinya muncul wabah yang menjatuhkan ekonomi dunia khususnya indonesia memuat problematika yang luar biasa pada kaum UMKM yang masih belum bisa menerima lockdown dikarenakan akan menurunya stabilisasi perekonomian dikalangan bawah. Pemerintah tentunya mengeluarkan kebijakan yang dapat membantu problematika tersebut seperti 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberi stimulus ekonomi hingga Rp2 triliun kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Tujuannya, untuk menjaga daya beli para pengusaha kecil di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona atau Covid-19. 

Hal ini diungkap Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki. Menurutnya, insentif akan ditebar seluas mungkin agar menjangkau sekitar 64 juta unit usaha kecil yang ada di Indonesia. “Kami memberikan stimulus bagi peningkatan daya beli UMKM dan disetujui oleh presiden dengan anggaran Rp2 triliun,” ujar Teten dalam keterangan resmi, Kamis (26/3).
Teten mengatakan stimulus tersebut akan diberikan dalam beberapa program yang tengah digodok oleh Kementerian Koperasi dan UKM. Salah satunya memberi bantuan langsung tunai senilai Rp3 juta per usaha mikro. Rencananya, pemberian dana akan merujuk pada rekomendasi dari Dinas UMKM di daerah.

 Nantinya, masing-masing daerah tinggal memberi data ke pemerintah pusat. Lalu, memberikan bantuan sebesar Rp2 juta kepada individu yang memiliki usaha mikro. Kemudian, memberi skema bantuan Rp4 juta melalui kerja sama dengan BUMN pangan, seperti Perum Bulog. Kemudian, Bulog akan mendistribusikan produk pangan ke warung-warung tradisional. 

Tak ketinggalan, juga memberi subsidi biaya pengantaran bagi usaha mikro yang belum masuk platform digital. “Teknisnya ada beberapa model yang sedang kami persiapkan. Kami sedang memberikan stimulus bagi jasa antar termasuk tukang ojek online,” katanya. Hal ini tentunya memberikan dampak yang positif bagi kalangan UMKM yang masih butuh dalam pengembangan modalnya ditengah-tengah pandemi covid 19, indonesia sendiri perlu banyak strategi yang anggun dan unggul dalam pengembangan ancaman covid 19 ini sehingga tidak berdampak drastis dalam usaha-usaha kecil yang sedang dilanda covid 19. Dari ungkapn dari berbagai mentri tersebut akan lebih diutamakan tingkat kecil yang tidak memeliki jalan untuk pengembangan usahanya. 

Membahas hal ini tidak lepas dari dunia perbankan dan non keuangan non bank yang memiliki resiko terhadap ungkapan presiden untuk menurunkan jumlah pinjaman bunga bank terhadap UMKM yang peminjaman dibwah 10 miliyar. Hal ini direspon oleh beberapa bank di indonesia bahkan oleh mantan gubernur bank indonesia “Agus Martowardojo”

 “Untuk bank tentu harus melihat kondisi nasabah UMKM untuk tujuan dunia usaha kalau seandainya perlu dilakukan restrukturisasi, rekondisi atau rescedule. Saya tekankan, kewajiban pembayaran bunga (debitur) harus selalu dipenuhi, seandaikan terkait kredit sepeda motor namun pinjaman itu berdampak dan dibidang usaha (ojek online) bisa ditunda cicilan pokok, tetapi kewajiban bunga harus dibayar,” ucap Agus.

Untuk hal ini kita harus tau bagaimana cara strategi dalam pengembangan UMKM dalam pandemi covid 19 Menjalankan bisnis UKM saat perekonomian Indonesia terdampak Virus Corona sangat sulit.  Bahkan beberapa sektor usaha hampir mengalami kelumpuhan yang ujung-ujungnya mempengaruhi perekonomian negara dan menyebabkan perlambatan aktivitas ekonomi secara global.

Pada akhirnya, pelaku bisnis UKM harus memutar otak untuk menjaga kondisi perusahaannya agar tetap prima, tanpa perlu saling bertatap muka dan khawatir tertular Virus Corona. Untuk mengatasi persoalan ini, pelaku bisnis bisa menjalankan sejumlah strategi agar bisnis tetap berjalan lancar di tengah ancaman resesi ekonomi akibat Corona.

Pastikan Cashflow Terjaga dengan Sehat

Arus kas adalah salah satu unsur yang paling penting dalam berbisnis. Sehingga suatu bisnis harus mampu mengelola uang tunai secara optimal dan baik. Jika tidak maka risikonya bisnis yang Anda jalankan mengalami kebangkrutan. 

Untuk itu penting bagi Anda untuk menjaga kondisi arus kas agar tetap seimbang. Pengelolaan arus kas dapat menentukan hidup dan matinya bisnis Anda.dalam hal ini kita selaku pihak UMKM tentunya harus mampu menghadapi kelangkaan arus kas dalam pandemi covid 19 ini dengan menjaga stabilisasi pemasaran.

Rencanakan Ulang Pendapatan dan Pangkas Anggaran Biaya

Rencana anggaran biaya dalam bisnis adalah sebuah outline yang sengaja dibuat untuk mengorganisir bisnis mereka sesuai dengan budget atau pengeluaran yang diperlukan. Langkah ini perlu dilakukan terutama untuk mengevaluasi kinerja bisnis, apakah menguntungkan atau justru dalam posisi rugi. Planing yang dibutuhkan adalah kita yang mampu melaksanakan konsekensi pemasaran yang teratur dan jelas.

Selalu Monitor Transaksi Bisnis

Para pelaku bisnis tak terlepas dari aktivitas transaksi perbankan. Untuk menghindari risiko terkena Virus Corona di ruang publik, Anda sebaiknya menghindari kunjungan ke kantor cabang perbankan secara langsung dan lebih memilih transaksi via online. Untuk penngkatan bisnis dalam pengembangan UMKM tentunya harus bisa memanfaatkan keadaan yang ada dengan menggunakan pengontrolan bisnis yan akurat via online tanpa harus kontak langsung terhadap orang lain karena indonesia pada saat ini menerapkan social distancing.

Perhatikan Kondisi Stok Barang

Penyebaran Virus Corona yang semakin agresif membuat Anda perlu berpikir dua kali untuk mengunjungi gudang usaha secara langsung. Langkah alternatif yang perlu dilakukan adalah memeriksa status persediaan barang secara berkala melalui jarak jauh. Dalam hal ini penyikapan stock barang kita harus bisa memanfaatkan masa penggunaan jumlah barang untuk di perjualkan kepada konsumen dengan skala panjang pada situasi saat ini

Dalam penyebaran covid 19 tidak dapat diprediksi sampai kapan akan berakhir untuk itu kita tetap waspada dalam hal ini dan untuk UMKM semoga dapat mengembngkan potensi manajerialnya dalam pengembangan usaha baik bantuan dari pemerintah maupun perbankaan. Dari hal ini bisnis kecil/UMKM harus menjadi tolak ukur keberhasilan pengembangan ekonomi indonesia dalam tingkat kecil dan menengah

“ jagalah urat nadi bangsa dengan mempekokoh kekuatan ekonomi”

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *