APTISI Jatim Berikan Bantuan Masyarakat Terdampak Ekonomi Covid-19

APTISI Jatim memberikan bantuan melalui Pemkot Malang. (ist)

• Instruksikan PTS & Komisariat koordinasi Pemda

Malang, SERU.co.id – Sebagai bentuk kepedulian sosial, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Wilayah VII Jawa Timur memberikan bantuan hand sanitizer, masker, dan paket sembako kepada masyarakat yang terdampak ekonomi akan virus Covid-19. Serta Alat Perlindungan Diri (APD) dan lainnya, kepada nakes dan relawan.

Bacaan Lainnya

APTISI melihat ada banyak golongan masyarakat yang terdampak perekonomiannya akibat Covid-19. “Seperti pedagang kaki lima sekitar sekolah dan kampus, mereka tidak bisa berjualan. Kalaupun memaksa berjualan, tidak laku karena pembelinya diliburkan. Sehingga ini menjadi kepedulian kita untuk membantu mereka,” ungkap Prof Dr Suko Wiyono, SH, MH, Ketua APTISI Jatim, kepada SERU.co.id.

Ditambahkan Prof Suko, sapaan akrabnya, dirinya menginstruksikan ke semua Komisariat APTISI wilayah VII Jawa Timur. Dimana Komisariat 1 meliputi wilayah Surabaya dan Madura; Komisariat 2 meliputi Sidoarjo, Mojokerto, Jombang; Komisariat 3 meliputi Probolinggo, Jember hingga Banyuwangi; Komisariat 4 meliputi Malang Raya dan Pasuruan; Komisariat 5 meliputi Lamongan, Tuban, Bojonegoro; dan Komisariat 6 meliputi Blitar, Tulungagung, Nganjuk hingga Ngawi.

“Kami menghimbau semua Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melalui Komisariat APTISI untuk membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19. Responnya cukup baik, sesuai kemampuan masing-masing PTS dan Komisariat. Dilakukan bertahap, karena banyak PTS yang masih mengurusi daring, dan permasalahan lain terkait Covid-19 ini. Sehingga ada yang sudah berpartisipasi dan nantinya ada yang menyusul. Dan yang sudah, masih boleh berpartisipasi lagi,” beber Rektor Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang ini.

Ketua APTISI Jatim Prof Suko Wiyono. (rhd)

Secara teknis, disarankan berkoordinasi dengan Pemda setempat terkait pemetaan pendistribusian bantuan, agar tidak terjadi tumpang tindih. “Artinya, mengantisipasi daerah yang sudah tersalur bantuan kemudian mendapatkan lagi dari APTISI. Sementara masih ada daerah yang membutuhkan malah belum mendapatkan bantuan. Boleh melalui Pemda maupun dibagikan sendiri,” papar pria yang juga Ketua Senat Universitas Negeri Malang (UM) ini.

Pada tahap pertama, APTISI Komisariat IV wilayah Malang Raya telah memberikan bantuan yang dilewatkan melalui Pemkot Malang, di Balaikota Malang, Senin (30/03/2020). Selanjutnya, akan diberikan bantuan secara bergelombang di seluruh wilayah. “APTISI Pusat sangat mengapresiasi apa yang dilakukan APTISI Jatim, agar bisa dicontoh dan dijalankan APTISI wilayah lainnya,” imbuh Prof Suko.

Prof Suko mencontohkan penerima bantuan, seperti warga dan pedagang sekitar lingkungan kampus, mahasiswa tak mampu, mahasiswa bidikmisi, dan lainnya. “Unidha sendiri memberikan bantuan berupa 400 paket sembako beras @ 2 kilogram. Dimana setiap KK dan atau orang diberikan 2 paket. Ini bukan CSR lho, karena PTS nirlaba. Setidaknya bisa memotivasi perusahaan untuk melakukan hal yang sama dengan memberikan bantuan. Harapannya, dengan pemberian bantuan ini tidak terjadi chaos akibat masyarakat kelaparan,” tandasnya. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *