Kembangkan Soft Skill, Siswa Skariga Unjuk Bela Diri dan Bagi Gratis Hand Sanitizer

Pelepasan siswa Skariga dalam lari marathon 10K. (rhd)

Malang, SERU.co.id – Sekitar 1800 siswa kelas 10 dan kelas 12 SMK PGRI 3 (Skariga) Malang mengikuti lari 10K bertajuk “Skariga Gobyoz 2020”, di Lapangan Parade Brawijaya Rampal, Sabtu (7/3/2020). Sebelum lari, para siswa-siswi Skariga mengikuti latihan gabungan dan pertunjukkan aksi bela diri dari masing-masing ekstrakurikuler bela diri, seperti tarung derajat, pencak silat, taekwondo dan karate.

Kepala SMK PGRI 3 Malang, M. Lukman Hakim, ST, menjelaskan, tema Gobyoz yang dalam bahasa jawa berarti berkeringat ini sengaja diambil untuk mengajak seluruh siswa-siswi SMK PGRI 3 mengeluarkan kemampuannya hingga berkeringat dengan cara berolahraga. “Tak hanya siswa-siswi Skariga, lebih jauh lagi kami ingin mengajak seluruh masyarakat yang ada di Malang Raya, khususnya yang di Rampal ini, untuk semakin meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani dengan berolahraga bersama,” ungkap kepala sekolah yang ramah ini.

Bacaan Lainnya
Salah satu unjuk aksi bela diri. (rhd)

Disebutkan Luqman, kegiatan ini merupakan salah satu uji kompetensi ujian praktek untuk mengambil nilai ujian nasional. “Latihan bersama ini untuk siswa kelas 10-12 yang melaksanakan muatan lokal (mulok) wajib bela diri. Pengambilan nilai mulok tersebut untuk ujian praktek dari kebutuhan ujian nasional,” terangnya.

Lukman menambahkan, merebaknya virus Covid-19 atau biasa dikenal virus Corona, dapat diantisipasi jika imunitas tubuh kita kuat, yaitu dengan cara berolahraga. “Untuk itu, kami berharap para siswa Skariga ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat luas bahwa dengan berolahraga bisa menangkal semua jenis penyakit,” imbuhnya.

Sebagai bagian upaya pencegahan Corona, siswa Skariga membagikan ratusan botol Hand Sanitizer SKA-V buatan siswa jurusan kimia industri Skariga, kepada masyarakat yang berolahraga di lapangan Rampal. Guru produktif jurusan kimia, Kurnia Larasati, menyampaikan, ide pembuatan Hand Sanitizer SKA-V berasal dari para siswa sendiri melalui mata pelajaran Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK).

“Kami ingin mempersiapkan anak-anak tak hanya untuk kuliah atau bekerja, tapi juga siap untuk berwirausaha. Jadi kita mendorong anak-anak supaya menghasilkan produk yang inovatif. Terutama yang bisa bermanfaat langsung kepada masyarakat. Salah satunya produk Hand Sanitizer SKA-V ini. Apalagi informasinya, sempat terjadi kelangkaan hand sanitizer di pasaran,” ucap Laras.

Pembagian Hand Sanitizer SKA-V. (rhd)

Sementara itu, Dandim 0833 Kota Malang, Letkol Inf Tommy Anderson, mengapresiasi kegiatan positif yang dilakukan para siswa dengan membagikan hand sanitizer kepada masyarakat. “Pembagian hand sanitizer ini merupakan salah satu bukti sensitifitas dari para siswa SMK PGRI 3 dengan kondisi yang terjadi sekarang, yaitu merebaknya wabah virus corona,” ungkapnya, usai melepas peserta lari 10K.

Menurutnya, salah satu pencegahan yang paling tepat adalah dengan menjaga kebersihan, terutama kebersihan tangan. “Ini benar-benar kegiatan positif. Selain merespon dan peka terhadap lingkungan, yakni upaya para siswa untuk produksi hand sanitizer yang dibagikan gratis. Juga di usia yang penuh energi ini, para siswa perlu diarahkan ke hal-hal yang positif. Meredam agresivitas para siswa dengan bela diri, dan mengurangi kemungkinan tawuran,” tandasnya. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *