Tak Hanya Pengunjung, Barongsai Pun Berburu Angpao di Matos

• Spot selfie seolah di negeri Tirai Bambu

Malang, SERU – Menjadi agenda rutin tahunan, Malang Town Square (Matos) kembali meramaikan perayaan Tahun Baru Imlek bertajuk “The Great Lunar New Year”, selama 2 hari 25-26 Januari 2020. Berbagai rangkaian acara Imlek, mulai dari aneka hiburan menarik, kontes busana oriental, hingga kompetisi dance memeriahkan Imlek tahun ini.

Bacaan Lainnya

“Animo masyarakat untuk menyaksikan pertunjukan cukup tinggi. Hampir semua kalangan dan suku membaur. Kalau dulu konotasinya diminati suku tertentu, namun dalam perayaan Imlek Matos kali ini, Imlek menjadi ajang pemersatu bangsa. Tidak ada perbedaan, namun yang ada persatuan,” seru Fifi Trisjanti, Mall Director Matos, kepada SERU.co.id, di sela acara.

Parade Kerajaan Tiongkok di pelataran Matos. (rhd)

Diawali Imlek Carnaval dengan titik start dari Universitas Brawijaya. Pertunjukan karnaval Kerajaan Tiongkok ini, dimulai ketika raja, ratu, putri, dan pangeran dalam kereta kencana, dikawal prajurit-prajurit berkuda menuju Kerajaan Tiongkok di Malang Town Square. Sesampainya di kerajaan, Barongsai dan Leang-Leong memainkan berbagai atraksi menarik, salah satunya Barongsai Road to Tenant.

Dalam Imlek kali ini, Matos mengajak berbagai performer berbakat dengan talent berprestasi di dunia internasional. Seperti Wushu oleh Lima Benua, Barongsai dan Leang-leong oleh South Lion Dance, vocal dan modern balet kontemporer oleh Athena Flame entertaint yang diiringi lagu dari Tiongkok. Selain itu, melibatkan Icon Matos dari Matos Look of The Year dan Top Model Malang.

Aksi Bamana Kaimana Papua. (rhd)

“Hal berbeda tahun ini, Matos mengajak komunitas Bamana Kaimana Papua, dari mahasiswa Papua yang menampilkan kebudayaan khas tanah Papua. Lagi-lagi, bukan dominasi pertunjukan suku tertentu, namun semua suku juga diberikan ruang,” tambah Fifi, didampingi L. R. Sasmitha, Marketing Communication Manager Matos.

Menurut Fifi, dibandingkan tahun lalu, antusiasme masyarakat lebih ‘gila’ (lebih banyak, red) dibandingkan tahun lalu. Pasalnya, tim yang performance melibatkan lebih dari 150 talenta.  “Biasanya sehari masyarakat yang datang bisa sampai 60 ribu, tapi tidak tau kalau yang tahun ini. Bisa jadi lebih. Selain barongsai berburu angpao di mall, juga ada fashion show dari TK hingga dewasa,” tandas Fifi.

Fifi Trisjanti, bersama komunitas berfoto di spot selfie. (rhd)

Perayaan Chinese New Year di hari pertama dilaksanakan di dua lokasi, yaitu depan trotoar Matos pukul 08.30 – 10.00 (Carnaval Imlek), grand hall pukul 11.00 – 15.00 (The Great Lunar New Year on Stage), dan berlanjut 16.00 WIB – selesai (Lomba Busana Oriental Look 2020).

Sementara, keseruan “The Great Lunar New Year” di hari kedua berlangsung di Grand Hall Matos, diawali dengan Chinese Culture Show oleh Athena Flame Entertaint, dilanjutkan kompetisi dance pukul 10.00 – 14.00.

Tak hanya hiburan, pengunjung bisa selfie di salah satu spot bernuansa hangatnya Festival Musim Semi. Dekorasi warna merah, deretan bunga mei hwa, design dan arsitektur khas Tionghoa, lengkap dengan hiasan lampu dan lampion di beberapa sudut, menjadikan pengunjung seolah berada di negeri Tirai Bambu. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *