Modal Kemandirian Ponpes, Bank Indonesia Serahkan Rumah Jamur Kepada Bahrul Maghfiroh

Azka Subhan dan Prof Bisri, menengok baclog di Rumah Jamur Bahrul Maghfiroh. (rhd)

Kota Malang, SERU – Bank Indonesia menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI), berupa Rumah Jamur kepada Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Malang, Rabu (15/1/2020). Dalam kesempatan tersebut, selain rumah jamur, juga dilakukan pembukaan Sistem Penjaminan Mutu Halal Internal (SPMHI) bagi santri Ponpes Bahrul Maghfiroh.

Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh, Prof Dr Ir HM Bisri, MS, mengapresiasi bantuan Bank Indonesia berupa rumah jamur, dan beberapa bantuan lainnya yang diberikan secara periodik. “Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan Rumah Jamur dari Bank Indonesia. Rumah Jamur ini merupakan laboratorium budidaya jamur yang digunakan sebagai latihan bisnis bagi santri sekaligus sumber pendapatan ponpes,” ungkap Prof Bisri, sapaan akrab mantan Rektor UB ini.

Bacaan Lainnya
Simbolis penyerahan bantuan rumah jamur. (rhd)

Harapannya, lanjut Bisri, lulusan Ponpes Bahrul Maghfiroh tak hanya pandai mengaji, namun juga mencetak wirausahawan, khususnya santri SMA.
“Banyak usaha yang telah dilakukan oleh Bahrul Maghfiroh, seperti BM Mart, keju mozzarella, budidaya ikan, beberapa usaha agrobisnis, dan usaha lainnya. Harapannya, selain memiliki prospek dengan manfaat lebih banyak, juga menciptakan lulusan menjadi wirausaha, selain tujuan utama menjadi da’i,” harapnya.

Dengan pengembangan usaha mandiri tersebut, dapat menjadikan kemudahan dalam proses belajar mengajar santri, seperti SPP gratis. Merujuk perjalanan Rasulullah, lanjut Bisri, beliau dagang dulu kemudian berdakwah. “Usaha dan kaya dulu, uangnya dihabiskan untuk dakwah. Kan jadi pahala. Terkait rumah jamur ini sudah panen sekitar 10 kilogram per hari, dengan harga Rp 11.000 per kilogram. Dari modal 2.000 baglog berkembang jadi 4.000 baglog. Potensi seperti ini yang terus kita kembangkan,” beber Bisri.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Azka Subhan A, mengatakan, Bank Indonesia selalu mendukung program-program yang memiliki manfaat luas melalui Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Salah satunya rumah jamur di Bahrul Maghfiroh, untuk membekali santri menjadi wirausaha.

Bersama Pengasuh Ponpes Bahrul Maghfiroh dan komunitas UMKM. (rhd)

“Terkait Ponpes dan kemandiriannya, saya menyitir ucapan Gubernur Bank Indonesia. Para santri tidak hanya ngaji fiqih, namun juga ngaji sugih. Artinya, ponpes tak hanya mencetak da’i, namun bagaimana santri bisa mengembangkan usaha menghidupi sesama. Karena sebaik-baiknya manusia, adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya,” ungkap Azka, sapaan akrabnya.

Terkait SPMHI, Azka menilai program yang diajukan Bahrul Maghfiroh ini cukup menarik dan baik. Seperti pelatihan UMKM, pelatihan juru sembelih halal (Juleha), sertifikasi penyelia halal, dan lainnya. “Terkait SPMHI, kami lebih mengarah pada capacity building, yaitu menciptakan orang-orang yang berkeahlian,” imbuh Azka.

Dengan mengusung program berkonsep sosial, ekonomi, dan keagamaan, BI melibatkan komunitas-komunitas agar bisa berkembang lebih cepat. Seperti kelompok petani kopi di lereng Gunung Welirang, Ponpes Nurul Jadid, Probolinggo, dengan mesin pengolahan sampah, petani bawang merah di Probolinggo, pengolahan budidaya taman wisata bunga Edelweis di Wonokitri, Bromo, dan lainnya. “Prosesnya memang butuh waktu mewujudkan potensinya. Tapi melihat progresnya cukup memberikan dampak positif. Sehingga potensi ini terus digarap untuk dikembangkan,” jelas Azka. (rhd)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *