Greget 79 Peneliti Indonesia Ciptakan Penelitian Ber-HAKI

Greget 79 Peneliti Indonesia Ciptakan Penelitian Ber-HAKI
Greget 79 Peneliti Indonesia Ciptakan Penelitian Ber-HAKI

Kota Malang, SERU.co.id – Dalam hal penelitian yang terpublikasikan, Indonesia menempati posisi kedua setelah Malaysia di tingkat Asean. Namun dalam hal penelitian berpaten atau memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), Indonesia menduduki peringkat pertama se-Asean atau Asia Tenggara. Sementara di level Asia, HAKI Indonesia masih tertinggal oleh Jepang, Cina, dan Korea Selatan.

Pada tahun 2018 Indonesia menduduki peringkat 2 dengan 30.924 publikasi, setelah Malaysia 31.968 publikasi, dan menyalip posisi Singapura 22.081 publikasi di posisi ketiga. “Publikasi penelitian kita (Indonesia, red) di angka 30 ribu, sementara penelitian berpaten 2.800. Targetnya, jumlah paten harus melebihi jumlah publikasi internasional. Jika meniru Jepang yang menduduki peringkat pertama, jumlah paten dua kali dari jumlah publikasi. Kita optimis bisa,” jelas Kepala Subdirektorat Valuasi dan Fasilitasi Kekayaan Intelektual Ristekdikti, Juldin Bahriansyah, S.T., M.Si, kepada Memo X.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, keoptimisan tersebut kembali pada prioritas kebijakan pemerintah. Saat ini Kemenristekdikti masih memprioritaskan publikasi, sementara paten belum menjadi prioritas yang sama. “Itu masih model yang akan kita ajukan tergantung dengan kebijakan pusat.  Jika publikasi sudah cukup baik, kita bisa beralih di bidang paten, mungkin kita bisa mengejar model tersebut,” tambah Juldin, disela pelatihan pemanfaatan hasil penelitian dan pengkajian pengabdian masyarakat yang berpotensi paten, di Tumapel Ballroom, di The Singhasari Resort, selama 3 hari, Rabu-Jumat (3-5/7/2019).

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *